Lihat ke Halaman Asli

Literasi Keuangan bagi Pelaku Usaha OAP

Diperbarui: 20 Mei 2023   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

"Uang ada di mana-mana, mempengaruhi kita semua, dan membingungkan sebagian besar dari kita", Morgan Housel dalam buku The Psychology of Money.

Di era yang sudah serba mudah ini nyatanya masih membuat banyak masyarakat pelaku usaha di Indonesia khususnya wilayah Papua belum mendapatkan kesejahteraan. Tak banyak dari mereka yang masih bingung dalam mengelola keuangan dengan baik. Lantas, apa yang harus dilakukan agar siklus keuangan berputar sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meminimalisir terjadinya kebangkrutan?

Cara mengelola keuangan setiap orang pasti berbeda-beda, walaupun tujuannya akan sama ; agar masa depan dapat terjaga dengan baik dan memudahkan kita dalam mencukupi segala kebutuhan, baik yang sifatnya direncanakan atau yang mendadak.

Beberapa waktu lalu saya dan dua orang teman kelompok saya melakukan studi lapangan untuk melakukan kegiatan entry transaksi guna membantu para pelaku usaha dalam menyusun laporan keuangan sesuai konteks usahanya. Kebetulan kami mendatangi salah satu usaha jasa laundry di kabupaten Jayapura. Ternyata, hampir semua permasalahan dalam mengelola keuangan di berbagai Usaha Mikro dan Kecil (UMK) tidak jauh berbeda. Rata-rata pemilik usaha tidak menghitung pendapatan bersih atau yang sering disebut laba dalam istilah akuntansi.

Edukasi untuk UMK

UMK umumnya memiliki karakteristik sebagai usaha yang tergolong lemah baik dari aspek pengetahuan, keterampilan, teknologi yang terbatas, permodalan, dan promosi yang kurang luas. Oleh karena itu UMK merupakan salah satu industri kreatif yang membutuhkan bimbingan dari pemerintah.

Saat ini pemerintah banyak memberikan bantuan modal kepada pelaku usaha UMK di Papua. Namun, apakah memberikan bantuan modal saja sudah cukup untuk keberlangsungan usaha mereka ?

Para pelaku usaha Orang Asli Papua (OAP) harus diberikan edukasi mulai dari bagaimana caranya mengembangkan usaha, berinovasi terhadap produk/jasa yang ditawarkan, dan pengetahuan dasar akuntansi. Dengan pengetahuan tersebut, pelaku usaha diharapkan dapat merencanakan keuangannya dengan baik, serta terhindar dari aktivitas investasi yang tidak jelas.

Siapa yang harus memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat?

Masyarakat pelaku usaha khususnya usaha mikro dan kecil seharusnya mendapatkan edukasi keuangan dari PUJK (Pelaku Usaha Jasa Keuangan), yaitu Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat, Perusahaan Efek, Penasihat Investasi, dan lain sebagainya. Dalam hal ini biasanya datang perwakilan dari Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Papua untuk mengedukasi para pelaku usaha.

Di era yang canggih ini teknologi seperti komputer dan smartphone juga berperan penting dalam memudahkan kinerja keuangan suatu usaha. Pelaku usaha OAP yang masih buta teknologi sebaiknya diberikan pengajaran bagaimana cara menggunakan teknologi, karena selain menghemat waktu dan tenaga, penggunaan teknologi dalam melakukan pencatatan keuangan juga membantu mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline