Lihat ke Halaman Asli

Veeramalla Anjaiah

TERVERIFIKASI

Wartawan senior

Bodhidharma: Seorang Pangeran Pallava dari India Selatan yang Menjadi Patriark Pertama Buddhisme Chan di China

Diperbarui: 24 Desember 2022   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patung Siddhartha Gautama, pendiri agama Buddha. | Sumber: sahityasangalo2013.wordpress.com

Oleh Veeramalla Anjaiah

Kita semua tahu bahwa Buddhisme adalah salah satu agama terbesar di dunia dan berasal dari India 2.500 tahun yang lalu. Ajaran ini telah menyebar ke banyak negara Asia, termasuk Indonesia. Buddhisme adalah agama terbesar keempat di dunia dengan lebih dari 520 juta pengikut atau 7 persen dari populasi dunia.

Pernahkah Anda mendengar tentang Bodhidharma?

Bodhidharma adalah seorang biksu Buddha terkenal dari India yang melakukan perjalanan ke Asia Timur untuk mengajarkan agama Buddha. Ia dikreditkan atas penyebaran Buddhisme Chan atau Buddhisme Zen di China dan Jepang.

Buddhisme Chan adalah milik ajaran Buddhisme Mahayana China.

Menurut situs nationalgeographic.org, Mahayana bukanlah satu-satunya ajaran dalam agama Buddha.

"Ada tiga aliran utama agama Buddha: Mahayana, Theravada dan Vajrayana. Buddhisme Mahayana tersebar luas di China, Taiwan, Jepang dan Korea Selatan. Aliran ini menekankan panutan para bodhisattva [makhluk yang telah mencapai pencerahan tetapi kembali untuk mengajarkan manusia]. Buddhisme Theravada tersebar luas di Sri Langka, Kamboja, Thailand, Laos dan Burma [Myanmar]. Aliran ini menekankan gaya hidup monastik dan meditasi sebagai jalan menuju pencerahan. Vajrayana adalah ajaran utama agama Buddha di wilayah Tibet dan di Nepal, Bhutan, serta Mongolia. Aliran ini menawarkan para pengikut jalan yang lebih cepat menuju pencerahan daripada Mahayana ataupun Theravada," kata nationalgeographic.org.

Bodhidharma, putra ketiga Raja Pallava Simhavarman II dari dinasti Pallava kuno di India Selatan, diyakini hidup pada abad ke-5 atau ke-6.

Kata Chan berasal dari kata Sanskerta Dhyana yang berarti penyerapan mental atau meditasi, kata Phuntsog Dolma, seorang cendekiawan Buddhis, dalam sebuah artikel di situs web Indo-Buddhist Heritage (IBH) Forum ibhforum.org baru-baru ini.

Ajaran Buddhisme Chan kemudian dikenal sebagai Thien di Vietnam, Seon di Korea dan Buddhisme Zen di Jepang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline