Lihat ke Halaman Asli

Anisa Dewi Masitha

Mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Strategi Mewujudkan Kota Nyaman di Lima Tahun Pertama

Diperbarui: 29 September 2025   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bayangkan saya duduk di kursi jabatan wali kota sebuah kota yang besar. Menjadi kepala daerah tentunya bukanlah tugas yang sederhana. Setiap pilihan yang diambil akan memiliki pengaruh langsung terhadap kehidupan jutaan penduduk. Apabila saya diberikan kesempatan untuk memimpin, selama lima tahun pertama saya akan memprioritaskan beberapa tantangan utama yang berpengaruh pada kualitas hidup masyarakat. Pertama-tama adalah masalah transportasi dan kemacetan lalu lintas. Kota-kota besar seringkali berhubungan dengan kemacetan lalu lintas, jumlah kendaraan pribadi yang banyak, dan tingkat pencemaran udara yang tinggi. Strategi saya adalah menciptakan sistem transportasi publik yang efisien, nyaman, dan terjangkau, dengan cara memperluas jalur bus cepat, MRT, atau LRT, sambil mengintegrasikan teknologi digital untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses jadwal dan membeli tiket. Saya juga akan melaksanakan kebijakan area tanpa kendaraan pribadi di pusat kota serta program ganjil-genap untuk menurunkan jumlah lalu lintas. Melalui pendekatan ini, pergerakan masyarakat meningkat, pencemaran berkurang, dan produktivitas kota turut meningkat.

Selain sistem transportasi, pengelolaan limbah dan lingkungan menjadi hal yang sangat penting. Penumpukan sampah dan pengelolaan lingkungan yang buruk dapat mengakibatkan banjir, munculnya penyakit, serta penurunan kualitas hidup. Saya akan mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang didasarkan pada teknologi dan keterlibatan masyarakat, dimulai dengan pemisahan sampah di rumah, pemberian insentif untuk bank sampah, hingga pengelolaan limbah elektronik dengan cara yang aman. Ruang terbuka hijau dan penanaman kembali pohon di kota akan diperluas untuk mengurangi polusi dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Kesehatan serta ketahanan sosial juga menjadi perhatian utama. Kota-kota besar sering mengalami ketidakadilan dalam penyediaan layanan kesehatan. Oleh sebab itu, saya akan meningkatkan fasilitas kesehatan di setiap kecamatan dan menjamin akses bagi seluruh masyarakat, termasuk bagi mereka yang berpendapatan rendah. Program komunitas untuk kesehatan mental, aktivitas fisik, dan pendidikan gizi akan dirancang sehingga masyarakat tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga secara mental, dengan demikian, ketahanan sosial kota akan semakin kokoh.

Pendidikan serta pengembangan keterampilan untuk masa depan juga menjadi fokus utama. Dalam era digital, masyarakat urban harus memiliki kemampuan yang sesuai dengan sektor dan teknologi. Fokus utama saya adalah meningkatkan pendidikan dasar dan menengah melalui penerapan teknologi, serta memberikan pelatihan dalam keterampilan seperti pemrograman, desain, dan kewirausahaan. Langkah ini tidak hanya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global, tetapi juga meningkatkan kemampuan kota dalam menarik investasi dan menciptakan kesempatan kerja. Seluruh program tersebut tidak akan mencapai keberhasilan tanpa pengelolaan yang baik dan keterlibatan masyarakat. Oleh sebab itu, saya akan menerapkan sistem e-government agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan, mengajukan keluhan, dan berpartisipasi dalam perencanaan kota. Forum warga yang berlangsung secara rutin sangatlah penting agar pemerintah dapat mendengarkan aspirasi masyarakat dengan baik dan kebijakan yang diambil menjadi lebih tepat sasaran.

Menjadi wali kota bukan hanya soal memberikan arahan, melainkan juga menciptakan sistem yang dapat bertahan lama. Lima tahun pertama merupakan dasar penting untuk terjadinya perubahan yang signifikan. Dengan menekankan aspek transportasi, lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan tata kelola, saya yakin bahwa kualitas hidup masyarakat dapat meningkat, kota akan menjadi lebih nyaman dan produktif, serta masyarakat akan merasakan keterlibatan dalam setiap keputusan yang diambil. Strategi yang saya rancang menekankan pada inovasi, keberlanjutan, serta partisipasi, karena sebuah kota besar bukan hanya terdiri dari bangunan dan jalan, melainkan juga berkaitan dengan masyarakat yang hidup, bekerja, dan berkembang di dalamnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline