Lihat ke Halaman Asli

Anggit Sekar

Mahasiswa

Antara Latte dan Literasi: Coffe Shop sebagai Ruang Belajar Alternatif Gen Z

Diperbarui: 20 September 2025   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Beberapa Orang sedang Mengerjakan Tugas di Coffe Shop (Sumber: Dokpri)

"Dulu orang ke coffee shop buat ngopi, sekarang buat nyari colokan dan Wi-Fi gratis—plus, biar tugas cepat selesai (katanya)."

Di sudut coffee shop yang hangat, aroma kopi menguar perlahan, menyatu dengan denting gelas, gemericik espresso, dan irama musik lembut yang mengisi ruang. Di tengah suasana itu, tampak sosok-sosok muda duduk menyatu dengan laptop, buku catatan, dan earphone. Bukan sekadar menikmati kopi atau menunggu teman, bahkan mereka sedang belajar.

Fenomena coffee shop sebagai ruang belajar telah menjadi bagian dari gaya hidup Gen Z. Generasi yang tumbuh di tengah era digital dan serba dinamis ini memilih tempat-tempat nonkonvensional untuk belajar, berpikir, dan menciptakan. Bagi mereka, belajar tak lagi terpaku di ruang kelas atau sunyinya perpustakaan, tapi bisa hadir di meja kayu berhiaskan latte art dan cahaya matahari yang masuk dari jendela kaca.

Mengapa Coffee Shop?

1. Ruang yang Nyaman Secara Visual dan Emosional

Interior yang estetik, hangat, dan tertata dengan apik menciptakan ruang yang tak hanya nyaman secara fisik, tetapi juga mendukung kenyamanan psikologis. Tempat ini menjadi pelarian dari rutinitas akademik yang kaku.

2. Suara Latar yang Menenangkan  

Alih-alih mengganggu, suara-suara ringan di coffee shop seringkali menjadi latar yang membantu fokus. Inilah yang disebut ambient noise, yaitu stimulus suara rendah yang justru membuat otak bekerja lebih tenang.

3. Fasilitas Digital dan Koneksi Sosial  

Koneksi internet cepat, colokan di tiap meja, dan suasana yang terbuka menjadikan coffee shop sebagai tempat yang ideal untuk belajar sambil tetap terhubung dengan dunia luar. Bahkan, kadang pertemuan tak sengaja dengan teman justru menjadi sumber inspirasi.

4. Ruang Belajar yang Fleksibel dan Bebas Tekanan  

Di coffee shop, tak ada jadwal bel masuk atau tugas menumpuk dari dosen. Waktu mengalir sesuai ritme diri. Ini sejalan dengan karakter Gen Z yang lebih menyukai kebebasan, keautentikan, dan kontrol atas cara mereka belajar.

Ruang Belajar Baru dalam Dunia yang Berubah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline