Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Pemimpin Kita Tersandung Lidahnya?

Diperbarui: 11 September 2025   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Pejabat. (Sumber: KOMPAS/CHY)

Di bawah langit Nusantara yang beribu warna, di antara hiruk-pikuk kota dan heningnya desa, kita sering menyaksikan sebuah pemandangan yang tak jarang membuat dada kita terasa sesak: pemimpin kita, orang-orang yang kita amanahkan, seringkali tergelincir lidahnya saat berbicara di depan khalayak ramai. Mengapa demikian?

Bukanlah soal kecerdasan yang kurang, sebab mereka yang duduk di kursi kepemimpinan pastilah orang-orang pilihan. 

Bukan pula soal ketulusan hati, karena kita percaya, niat baik seringkali ada di dalam sanubari mereka. Namun, ada satu hal yang kerap terlupa, yang tak terasah, yakni seni berbicara.

Di zaman kini, kepemimpinan tak hanya diukur dari seberapa banyak kebijakan yang dibuat, melainkan juga dari seberapa arif kata-kata yang diucapkan. 

Seorang pemimpin yang tidak cakap dalam berbicara, layaknya seorang nahkoda yang tak tahu arah angin. Ia mungkin membawa kapal yang kokoh, tetapi ia tak mampu mengantarkannya ke dermaga dengan selamat.

Bahasa Lidah Pejabat dan Api Kemarahan Rakyat

Pernahkah terbesit di hati kita, betapa ringannya lidah seorang pejabat saat ia berkata, "Harga bahan pokok naik? Ya sudah, rakyat makan singkong saja." Atau "Masalahnya bukan di pemerintah, tapi di rakyat yang malas!" 

Kata-kata ini seolah-olah tumpah dari mulut tanpa saringan. Inilah contoh nyata kegagalan dalam public speaking pejabat. Bahasa yang seharusnya menjadi jembatan antara pemimpin dan rakyat, justru menjadi jurang pemisah.

Menurut hemat saya, masalahnya jauh lebih dalam, wahai saudaraku. Keterampilan berbicara yang buruk hanyalah gejala dari penyakit yang lebih parah: minimnya empati

Cover desain & edit oleh penulis menggunakan bantuan AI 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline