Lihat ke Halaman Asli

Andriyanto

Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

Teknologi yang Menghidupkan Alam: Dampak Pemikiran Viktor Schauberger terhadap Lingkungan

Diperbarui: 19 Agustus 2025   02:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Viktor Schauberger tentang Teknologi Prospektif yang Diabaikan oleh Sains - OZ Biosféra (www.biosferaklub.info)

               Dari air hidup hingga kritik terhadap polusi energi, 

                                             bagaimana warisan seorang penjaga hutan Austria membentuk visi teknologi berkelanjutan.

Viktor Schauberger (1885–1958) mungkin bukan nama yang sering disebut dalam diskusi ilmiah modern, tetapi pemikirannya justru menjadi relevan ketika dunia menghadapi berbagai krisis lingkungan dan habisnya sumber daya alam. 

Berbekal pengamatan sehari-hari sebagai penjaga hutan di Pegunungan Alpen, Schauberger mengembangkan gagasan unik tentang bagaimana alam bekerja, khususnya dalam hubungan antara air, energi, dan kehidupan. 

Ia berpendapat bahwa semua sistem di alam bergerak dalam harmoni dan mengikuti pola tertentu, sehingga teknologi manusia seharusnya meniru pola tersebut, bukan mengabaikannya. 

Dalam iklim saat ini, di mana berbagai negara berlomba menemukan teknologi hijau yang lebih ramah lingkungan, pemikiran Schauberger justru memberi landasan penting: kita tidak bisa mencari solusi jika masih berpikir bahwa teknologi modern harus selalu menguasai dan menaklukkan alam. 

Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai konsep inti Schauberger, pengaruh pemikirannya terhadap lingkungan, kritiknya terhadap teknologi modern, serta bagaimana ide-ide tersebut menginspirasi berbagai inovasi berkelanjutan masa kini.

Konsep Inti Schauberger: Harmoni dengan Alam

Salah satu gagasan paling mendasar dari Schauberger adalah bahwa alam mengikuti prinsip harmoni. Ia percaya bahwa teknologi tidak boleh merusak keseimbangan tersebut, tetapi justru harus mengikuti dan menirunya. 

Ia menyebut sistem teknologi modern sebagai “teknologi eksplosif” karena bergantung pada tekanan, panas, dan ledakan, misalnya mesin pembakaran internal dan turbin berkecepatan tinggi. Jenis teknologi ini, menurutnya, merusak struktur energi alami dan mempercepat proses keausan ekologis.

Sebagai alternatif, Schauberger mengusulkan konsep energi implosif, yakni energi yang bersumber dari pergerakan spiral, sentripetal, dan bersuhu dingin. Ia mengamati bahwa gerakan tersebut dapat ditemukan dalam banyak fenomena alam, mulai dari pusaran air, angin tornado, hingga pola pertumbuhan tumbuhan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline