Jajanan pinggir jalan selalu punya tempat spesial di hati masyarakat Indonesia khususnya bagi anak sekolah dan mahasiswa. Rawamangun menawarkan berbagai macam jajanan yang lezat dan menggugah selera. Salah satu tempat yang populer di kalangan Mahasiswa UNJ untuk mecari jajanan adalah di Bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Rawamangun. Di sini, Mahasiswa menemukan berbagai macam jajanan yang nikmat dan menggoda.
Di bawah JPO Rawamangun terdapat banyak sekali jajanan, mulai dari jajanan tradisional seperti siomay, batagor, dan kue cubit, hingga jajanan modern seperti burger dan takoyaki. Setiap jajanan memiliki rasa yang unik dan menggoda, sehingga menjadi andalan mahasiswa dan anak sekolah ketika merasa lapar dan ingin mencari cemilan. Di Tempat ini selalu ramai mahasiswa dan anak sekolah berlalu lalang, karena dekat dengan halte sehingga selalu dilewati mahasiswa dan anak sekolah yang ingin pergi ke kampus atau bersekolah.
Jangan remehkan jajanan kaki lima di bawah JPO. Meski sederhana dan harga ramah di kantong. Tetapi, jajanan seperti inilah bukti bahwa cita rasa lezat tak selalu harus mahal atau disajikan di tempat mewah. Menikmati jajanan kaki lima adalah cara terbaik merasakan denyut kehidupan kota sekaligus mencicipi kekayaan rasa Nusantara.
Dengan hanya membawa uang Rp. 10.000 mahasiswa sudah bisa menikmati jajanan di bawah JPO. Salah satu jajanan yang banyak pembelinya di bawah JPO yaitu cimol dan kentang yang tergolong murah, hanya dengan harga Rp. 5.000 sudah dapat sebungkus cimol kentang.
Selain cimol dan kentang banyak sekali jajanan yang bisa temui di bawah JPO. Seperti wonton, cireng isi, cakwe, bakpau, dan masih banyak lagi. Selain makanan ringan atau camilan, mahasiswa atau anak sekolah juga bisa membeli berbagai minuman di sini, mulai dari kopi keliling, haus keliling, bahkan starling pun ada. Minuman di sini tidak kalah menarik dengan camilannya, banyak sekali pilihan minuman untuk menghadapi panasnya Rawamangun.
Para pedagang biasanya sudah mulai buka dagangannya sekitar jam 7 pagi saat mahasiswa berangkat ke kampus dan tutup sore hari ketika mahasiswa sudah menyelesaikan kegiatan di kampus.
Banyak sekali mahasiswa dan anak sekolah yang membeli cemilan di tempat ini. Selain murah dan enak, jajanan di sini juga praktis bisa di makan ditempat sambil berdiri atau duduk-duduk di halte sambil menunggu transportasi umum, dan bisa juga di bawa ke dalam sekolah atau kampus untuk mengganjal perut.
Salah satu kelebihan jajanan di bawah JPO adalah harganya yang relatif murah dan terjangkau. Selain itu, pembayarannya yang praktis karena para penjual sudah menerapkan pembayaran non tunai, mengguakan sistem transaksi digital atau Quick Response Code Indonesian Standars (QRIS).
Jajanan di bawah JPO bukan sekadar untuk mengisi perut, melainkan juga bagian dari identitas dan budaya kota. Setiap gerobak dan lapak punya cerita, setiap rasa membawa kenangan. Jadi, jika Anda melintas di bawah JPO, sempatkanlah berhenti sejenak-siapa tahu, Anda menemukan surga kuliner yang selama ini Anda cari.
Namun, jangan lupa, di balik jajanan kaki lima yang rasanya sangat enak, jajanan kaki lima ini memiliki risiko kesehatan yang perlu lebih diperhatikan. Sebagai contoh, seringkali penjual menggunakan minyak yang sudah berkali-kali dipakai atau menggunakan bahan-bahan yang kurang segar untuk membuat jajanan kaki lima. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, jangan terlalu sering membeli jajanan yang dapat mempengaruhi kesehatan kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI