Lihat ke Halaman Asli

Amirsyah Oke

TERVERIFIKASI

Hobi Nulis

Berbelanja dan Menikmati Sunset di Pasar Rakyat

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14190807541542292251

[caption id="attachment_384389" align="aligncenter" width="448" caption="Pasar rakyat di pinggir pantai Kota Selayar. (dokpri)"][/caption]

Pasar rakyat yang saya kunjungi di Kota Selayar berbeda dari pasar-pasar lainnya khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta dan Makassar. Keunikannya terletak pada jadwal pasar dan lokasinya. Bila pasar-pasar lainnya buka dari pagi hingga sore hari, maka pasar rakyat ini hanya beraktivitas setelah sholat ashar hingga menjelang magrib. Lokasi pasar pun terletak di tanah lapang tepat dipinggir laut, tidak seperti pasar-pasar lainnya yang biasanya berada di dalam gedung. Berjalan-jalan di pasar tersebut bisa sekalian menikmati segarnya udara laut dan indahnya pemandangan laut dan landscape Kota Selayar.

[caption id="attachment_384390" align="aligncenter" width="448" caption="Pedagang meletakkan jualannya di tanah atau beton pembatas dengan beralaskan tikar atau terpal (dokpri)"]

1419080863897948330

[/caption]

Layaknya pasar tradisional rakyat, pasar ini benar-benar sederhana dan apa adanya. Lapak-lapaknya hanyalah di atas tanah yang diberi alas bervariasi, tergantung masing-masing pedagang. Ada yang menggunakan tikar plastik, tikar bambu dan terpal. Beberapa pedagang membuat lapak dagangannya sendiri yang bisa dibongkar pasang. Ada juga yang menggunakan mobil yang digunakan untuk mengangkut barang dagangan sekaligus sebagai lapak dagangan. Beberapa pedagang lainnya meletakkan dagangannya diatas beton pembatas antara pantai dengan jalanan. Beton tersebut untuk mengurangi pengaruh ombak laut yang dapat merusak jalanan.

[caption id="attachment_384392" align="aligncenter" width="448" caption="Orang tua renta pun tetap semangat mencari rejeki. (dokpri)"]

14190810201743909197

[/caption]

Di pasar tradisional ini, banyak ditemukan wajah-wajah tangguh dan pantang menyerah ciri khas rakyat Indonesia termasuk di Sulawesi Selatan khususnya masyarakat Kepulauan Selayar. Dari anak-anak yang membantu orang tuanya berjualan hingga orang tua lanjut usia, semuanya tampak bersemangat menjemput rezeki mereka dengan berjualan di pasar.

[caption id="attachment_384394" align="aligncenter" width="448" caption="Anak-anak begitu rajin membantu orang tuanya di pasar (dokpri)"]

1419081237826979330

[/caption]

Pengunjung pasar adalah penduduk sekitar. Ada juga pengunjung yang bukan orang penduduk Selayar, melainkan juga orang-orang yang kebetulan sedang ada keperluan bisnis, urusan kantor pemerintahan hingga wisatawan yang sementara transit mempersiapkan diri sebelum menuju takabonerate untuk melakukan diving. Kebetulan di dekat pasar tersebut terdapat beberapa hotel utama di Kota Selayar.

[caption id="attachment_384396" align="aligncenter" width="448" caption="Pedagan sayur, buah dan ikan segar (dokpri)."]

1419081336728614747

[/caption]

Layaknya pasar tradisional lainnya, berbagai macam barang dijual oleh para pedagang mulai dari bahan makanan, ikan-ikan segar, sayuran, buah hingga pakaian dan peralatan elektronik. Meskipun berjualan di sore hari, sayur-sayurannya masih segar. Apalagi ikan-ikan yang dijual, masih sangat segar. Ikan-ikan tersebut berasal dari nelayan lokal yang baru saja pulang memancing atau menangkap ikan di perairan selayar yang terkenal memiliki terumbu karang yang masih sangat baik. Para nelayan tinggal menyandarkan perahunya di pinggir pantai lalu membawa ikan-ikan hasil tangkapannya ke lapak-lapak yang sudah disiapkan oleh anggota keluarganya.

[caption id="attachment_384397" align="aligncenter" width="448" caption="Pembeli sedang memilih pakaian yang relatif murah. (dokpri)"]

1419081413720745433

[/caption]

Di ujung pasar, saya melihat ramai orang-orang mengerumuni salah satu tempat. Ternyata adalah tempat pedagang yang menjual barang-barang dagangannya dengan sistem lelang. Barang-barang yang dilelang adalah alat-alat rumah tangga dan peralatan elektronik. Dengan menggunakan pengeras suara, sang juru lelang menawarkan barang-barangnya baik satu persatu maupun secara paketan. Makin lama harganya makin menurun atau barang yang ditawarkan ditambah namun dengan harga yang tetap. Cara juru lelang yang komunikatif dan melemparkan lelucon segar, membuat pengunjung merasa terhibur meskipun tidak membeli barang yang ditawarkan.

[caption id="attachment_384398" align="aligncenter" width="336" caption="Penjual dengan sistem lelang, paling banyak dikerumuni pengunjung (dokpri)."]

14190815101036909691

[/caption]

Karena letaknya dipinggir pantai, suasana pasar menjadi segar dengan adanya hembusan angin sepoi-sepoi yang berasal dari laut. Berkeliling pasar menjadi menyenangkan dan tidak terasa lelah ataupun penat. Namun kadangkala pula angin laut berhembus sangat kencang. Saking kencangnya, sering membuat lapak pedagang terangkat dan barang-barang dagangannya beterbangan. Pedagang tampaknya telah terbiasa, karena mereka begitu sigap merapikan kembali barang-barang dagangannya. Selain itu mereka telah rupanya telah mempersiapkan diri dengan membuat sedemikian rupa agar barang dagangannya terutama pakaian tidak kocar-kacir beterbangan.

[caption id="attachment_384399" align="aligncenter" width="448" caption="Pakaian yang dijual berkibar tertiup angin kencang dari laut. (dokpri) "]

14190815751428699399

[/caption]

Menjelang magrib, pasar mulai berbenah untuk tutup. Para pedagang mulai merapikan barang-barang dagangannya untuk dibawa pulang. Sementara itu, cukup banyak pengunjung pasar terutama para muda-mudi yang merapat ke pantai, untuk menikmati momen-momen indah terbenamnya matahari yang seolah menyelam ke dalam lautan.

[caption id="attachment_384400" align="aligncenter" width="336" caption="Pemandangan sunset (matahari terbenam) yang dapat dinikmati dari pantai di lokasi pasar. (dokpri)"]

14190816781231625351

[/caption]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline