Lihat ke Halaman Asli

Amidi

TERVERIFIKASI

bidang Ekonomi

Apa Penyebab Sebenarnya Transmart Saat Ini Berada pada Titik Terendah?

Diperbarui: 1 Juli 2023   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi transmart. Sumber: Tribun Padang/MERINDA FARADIANTI via kompas.com

Beberapa bulan belakangan ini sering sekali gerai Transmart dan  Carefour milik Chairul Tanjung tersebut memberikan potongan harga atau discount secara besar-besaran, terutama untuk produk elektronik. 

Apakah pemberian discount secara besar-besaran tersebut menandakan ritel yang cukup bergengsi di tanah air ini  ada masalah atau terindikasi akan menghentikan operasionalnya alias colaps?.

Jika kita simak,  memang sebelumnya sudah ada bebera gerai Transmart yang ditutup, setidaknya ada sepuluh lebih gerai yang sudah ditutup. Namun, bila diperhatikan perkembangannya, sepertinya, ritel yang satu ini memang masih bisa dipertahankan, apalagi menginngat pemiliknya tidak sulit menyuntikkan modal kembali jika  ritel ini mengalami hambatan dari segi pendanaan.

Namun, tidak demikian. Kekuarangan  modal ternyata bukan penyebab ritel yang satu ini untuk mempertahanakan dan atau mengembangkan usaha, ada penyebab lain yang harus dicermati dan menuntut penyelesaian segera.

 Dengan desakan kondisi pasar dan persaingan yang semakin tajam, maka permasalahan ritel ini akhir-akhir ini terus diangkat kepermukaan, terutama permasalahannya yang menyangkut keberlangusungan opersionalnya. Transmart diberitakan akan berada pada titik terendah. Mengapa demikian?

Seorang Benny Batara yang merupakan seorang investor saham yang ikut memprihatinkan kondisi Transmart akhir-akhir ini   mengemukakan penyebab Transmart dan Carefour berada pada titik terendah tersebut. Menurut beliau Transmart dan Carefour berada pada titik terendah karena masalah persaingan  bisnis ritel dan bangkitnya  era e-commerce. 

Kemudian beliau pun mensitir bahwa yang justru mendorong Transmart dan Carefour berada pada titik terendah tersebut terlebih karena konsepnya tidak jelas. Awalnya transmart mengincar kalangan (masyarakat kelas ekonomi) menengah ke atas, ternyata yang banyak berbelanja disana kalangan (masyarakat kelas ekonomi) menengah ke bawah ditambah banyak  sales kartu kredit, sehingga menciptakan suasana "riuh" yang menyebabkan konsumen berbelanja tidak nyaman. (hops.id, 26 Juni 2023)

Persaingan Tak Terhindarkan.

Bila kita cermati apa yang diungkap oleh Benny Batara di atas, memang benar bahkan menurut hemat saya justru menjadi penyebab utama unit bisnis yang sudah kuat selama ini bisa "goyah" dengan hadirnya pendatang baru alias pesaing yang terus berbondong-bondong  masuk pasar. Kemudian pesaing tersebut justru merupakan unit bisnis yang juga sudah kuat baik dari sisi permodalan maupun dari sisi jaringan yang dimilikinya.

Dalam tulisan saya sebelumnya sudah pernah saya sitir, bahwa kecendrungan unit bisnis yang menjadi pesaing Transmart dan Carefour adalah unit bisnis yang sama yang menjelajah pasar dengan konsep mendekati konsumen, seperti bisnis ritel yang dilakoni Indomaret dan Alfamart serta unit usaha yang sejenis yang tergabung dalam groupnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline