Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Pada Suatu Magrib yang Lalai

Diperbarui: 23 Februari 2021   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi Ali Musri Syam @AMS99_Masjid Madinatul Iman Islamic Center Balikpapan dari Kejauhan

Pada Suatu Magrib yang Lalai

Sejauh pandangan
Semungkin pikiran berkelindan
Matahari menampakkan wajah biru
Awan putih menyeruak tak menentu

Nyala meredup pada rumah-rumah orang
Nyala terang di rumah Tuhan
Tak ada yang lebih mengerti dari waktu-waktu berlalu
Selain dari padanya adalah takdir dan kanun

Sebagian telah sempurna menjamu malam
Sebagian lain masih lalu lalang
Harapan untuk sementara saja
Hakikat adalah penghujung cinta-Nya

Kelap-kelip lampu nun jauh disana
Nampak keruh menggenangi suasana
Samar-samar kota menjarah dirinya
Penghuni lupa bagaimana menyiasatinya

Bahkan Aku di atas bukit
Lebih tinggi dari menara masjid
Melihat batas-batas luas
terpana menjejal makna

Ilmu tak membekas
Pada hati yang buas
Kedalaman taat memantaskan asas
Sejati cinta mengakhirkan; celaka, prahara, bengis

Waktu sebelum isya
Masa terpendek menjeguk rukuk, mencium sujud
Kedangkalan Iman, melalaikan
Bersuci pun tak lekas-lekas

Balikpapan, 22 Februari 2021
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga:

Puisi Sebelumnya : Inspirasi Pagi di Pelabuhan Kecil.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline