Lihat ke Halaman Asli

Alfred Benediktus

TERVERIFIKASI

Menjangkau Sesama dengan Buku

KEKUASAAN KATA [6] Diary, Tempat Bersandar Saat Dunia Tak Mau Mendengar

Diperbarui: 19 September 2025   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(olahan GemAIBot, dokpri)

KEKUASAAN KATA [6]: Diary, Tempat Bersandar Saat Dunia Tak Mau Mendengar

Namanya Viviane. Umur 24 tahun. Bekerja di kantor pemasaran yang serba cepat, serba keras, serba "deadline dulu, perasaan belakangan". Di luar, ia tampak tegar, selalu tersenyum saat rapat, cepat membalas email, tak pernah protes meski lembur sampai jam 9 malam. Tapi di dalam? Di dalam, ia sering menangis diam-diam di toilet lantai 3.

Viviane tak punya tempat curhat. Teman dekatnya sudah sibuk dengan pacar dan karier. Ibunya di kampung tak paham istilah "burnout" atau "anxiety". Ayahnya? Sudah tiada sejak ia SMA dan sampai sekarang, ia belum sempat bilang, "Aku rindu kamu, Yah."

Lalu, suatu malam, saat hujan deras mengguyur kota dan ia duduk sendirian di kostnya yang sempit, Viviane menemukan sebuah buku diary lama, hadiah ulang tahun dari almarhum ayahnya, yang belum pernah ia buka.

Dengan tangan gemetar, ia membuka halaman pertama. Kosong. Putih. Seperti hatinya yang sering terasa hampa.

Ia ambil pulpen. Dan menulis tanpa dipikir, tanpa diedit, tanpa takut salah:

"Aku lelah, Yah. Aku capek pura-pura kuat. Aku rindu kamu. Aku rindu dipeluk tanpa harus bilang 'aku butuh pelukan'. Aku rindu didengar tanpa harus berteriak. Kenapa kamu pergi dulu? Aku belum selesai belajar jadi anakmu..."

Air matanya jatuh, mengotori tinta. Tapi anehnya, untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun, ia merasa lega. Seperti ada beban yang diturunkan dari pundaknya. Seperti ada ruang di dadanya yang akhirnya bisa bernapas.

Sejak malam itu, Viviane tak pernah berhenti menulis di diary-nya.

Menulis Bukan untuk Dibaca Orang Lain, Tapi untuk Dirinya Sendiri yang Terluka

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline