Kulon Progo (KUA Lendah) mengikuti Bimbingan Teknis Hisab & Rukyat yang diselenggarakan oleh Kanwil Kementerian Agama DIY pada Rabu (16/7/25) di Pos Observsi Bulan (POB) Syekh Bela belu yang beralamat di kretek, bantul. Kegiatanini dibuka secara langsung oleh Kepala kanwil kemenag DIY, Dr. A Bahiej. M.Hum dan juga dihadiri oleh Dr. Arsyad Hidayat, L.c., M.A selaku Direktur urusan Agama islam & Bina Syariah, Dirjen Bimas Islam Kemnterian Agama RI.
Dr. Bahiej. M.Hum selaku Kepala kanwil kemenag DIY, dalam sambutannya mengatakan POB Syekh Bela belu merupakan POB terbaik seluruh Indonesia dengan tinggi 4 lantai. POB ini sudah berjalan setiap tahun, diatas POB ini juga ada makam Syekh Bela Belu sebagai ulama yang berdakwah di jogja, kemudian letak POB ini berada di tengah di sisi selatan, dekat dengan Australia, posisinya strategis berada di tengah-tengah tempat pariwisata, Parangtritis dan Parangkusumo, jelasnya.
Menurut Kakanwil Kemenag DIY, POB ini memiliki manfaat yang lebih besar terhadap masyarakat, tidak hanya pada saat rukyatul hilal pada bulan-bulan tertentu, tetapi juga bisa memberi manfaat dalam pendidikan, akademik di kalangan pemuda. banyak para pengkaji astronomi yang mengunjungi POB ini baik dari sekolah maupun kampus, paparnya
Ilmu falak ini termasuk salah satu ilmu yang paling langka saat ini, bisa dilihat di berbagai perguruan tinggi keislaman, sekarang sudah jarang mahasiswa yang menulis skripsi tentang ilmu falak, ini kalau dibiarkan bisa punah. Oleh karena itu harus kita jaga bersama-sama, kita mempelajari konsep metode dan juga dalam tataran implementsi perlu dikuatkan, pungkasnya
Adapun Dr Arsyad Hidayat berpesan, tempat ini harus dirawat, ilmu falak ini memang cukup langka, padahal sudah jelas sekali ada hadist nabi "shumu liru'yatib waaftiruu... " artinya Nabi itu juga memrintahkan untuk menggunakan metode rukyat dalam penetapan awal bulan. Mengapa metode rukyat & hisab itu penting? Kedua metode tersebut berkaitan dengan pelaksanaan ibadah. Misalnya dalam penentuan arah kiblat (roshd al-qiblat) itu ada peristiwa istiwa' al-adzam, metode ini merupakan cara yang simple dan hemat, dipakai untuk mengecek kembali arah kiblat dalam sholat. Peristiwa rosydul qiblat itu terjadi pada akhir mei dan pertengahan juli. Arah kiblat itu komponen yang penting karena merupakan salah satu syarat sahnya sholat
Peserta dalam bimbingan teknis ini diikuti oleh kepala KUA di setiap kapanewon di Kabupaten Kulon Progo dan Kab. Gunung Kidul, para peserta diberi dua materi. Pertama, berkaitan dengan konsep rukyat dan praktik perhitungan metode rukyat untuk menghitung arah kiblat. Kedua, materi tentang tinjauan teori metode rukyat dengan melihat konteks di indonesia dan terakhir ditutup dengan percobaan menggunakam alat teropong modern
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI