Lihat ke Halaman Asli

Cerita Sandiaga Uno Rasakan Guncangan Gempa 8,5 Skala Richter

Diperbarui: 3 Maret 2018   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kiri) bersama Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Muhammad Ridwan di kantor BMKG (dokpri)

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang sedang anteng duduk di dapur siang itu tiba-tiba dikejutkan oleh gempa berkekuatan 8,5 skala richter. Sontak, ia yang saat itu masih berseragam dinas langsung berpegangan ke meja dapur dan tembok.

Beberapa detik berlalu, namun gempa ternyata tidak kunjung reda. Instingnya bekerja, Sandiaga pun menunduk dan melindungi kepalanya dengan kedua tangan.

Barang-barang yang ada di dapur tersebut yakni sendok, garpu dan gelas logam, saling berdentingan.  Lampu gantung di langit-langit pun bergoyang-goyang. Sandiaga melihat ke sekeliling ruangan, khawatir ada barang yang terjatuh.

Orang yang merasakan gempa pada umumnya langsung bergegas ke luar rumah. Namun alih-alih kabur, Sandiaga malah tetap duduk di bangku dan mengumbar senyum. Berkali-kali cahaya flash kamera pewarta foto menyorot wajahnya.

Ternyata Sandiaga saat itu sedang menjajal Simulator Gempa Bumi di Kantor Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Jakarta Pusat, Rabu 28 Februari 2018. Ia sedang merasakan guncangan gempa yang juga dirasakan masyarakat Simeulue, Aceh, 11 April 2012 silam. Pusat gempa tersebut berada di Samudera Hindia dengan kedalaman 10 kilometer.

"Coba yang 6,1 Skala Richter. Saya pengen ngerasain," kata Sandiaga seperti menantang.

Sambil menunggu operator mengatur besaran guncangan simulator tersebut, Sandiaga mengisi waktunya dengan berbincang dengan Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Muhammad Ridwan. Saat sedang asyik-asyiknya mengobrol, Sandiaga kemudian kembali terkaget. Dapur buatan berukuran 1,5 meter x 1,5 meter itu pun kembali berguncang.

"E,eh..ini 6,1? Kok lebih kenceng?" ujar Sandiaga.

"Ini tergantung jarak pak," jawab Sekretaris Utama BMKG Widada Sulistya. 

Jarak yang dimaksud Widada adalah adalah jarak antara lokasi Sandiaga berada, dengan pusat gempa. Semakin dekat seseorang dengan pusat gempa maka guncangan yang dirasakan akan semakin besar.

Sandiaga kemudian keluar dari Simulator Gempa. Kondisinya normal tanpa ada cedera atau kekurangan apapun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline