Lihat ke Halaman Asli

Aldina Hasti Putri

mahasiswa universitas Jember

Ibu Kota Baru, Menu Spesial Perekonomian Indonesia

Diperbarui: 12 September 2019   10:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

"Pada kesempatan yang bersejarah ini, saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Kalimantan" penggalan dari pidato presiden Joko Widodo ini telah membenarkan mengenai isu perpindahan ibu kota pada tahun- tahun terakhir.

Mendengar keputusan perpindahan ibu kota lebih menekankan karena aspek perekonomian, banyaknya perputaran uang yang terjadi pada pulau jawa lebih besar dari pada diluar pulau jawa seperti Kalimantan. Masalah pembangunan wilayah sangat terjadi perbedaan yang menonjol "jawa sentris" masih mendominasi semuanya. 

Oleh karena itu diperlukan pemerataan keadilan ekonomi, namun hal tersebut bukan semudah membalikkan telapak tangan, pemenuhan target tidak mudah bukan berarti tidak mungkin.

Penetapan kebijakan baru pastinya mempunyai pandangan pro dan kontra dari masyarakat, seperti halnya tentang perpindahan ibu kota ini. Dalam studi perencanaan biaya pembangunan ibu kota baru berkisar 33 miliyar dolar AS atau jika dirupiahkan sebesar Rp. 469 triliun, seperempat dari penerimaan negara yang hanya Rp. 194,2 triliun perhitungan biaya hanya untuk jalan dan pembangunan Gedung pemerintahan. Kemudian dari mana lagi pemerintah menembel kekurangannya jika tidak dengan berhutang pada negara lain.

Bapak presiden Joko Widodo telah menyampaikan 5 visi misi Indonesia untuk 5 tahun kedepanya. Pertama adalah mempercepat dan melanjutkanpembangunan infrastruktur, mengingat proker Jokowi periode kemarin bergerak pada infrastruktur.

 Kedua adalah pembangunan sumber daya manusia atau peningkatan mutu sumber daya manusia asosiasi perumahan pelatihanpekeja konstruksi perumahan. 

Ketiga mengundang banyak investasi seluas-luasnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. 

Keempat reformasi birokrasi agar menjadi semakin sempurna. 

Dan yang terakhir adalah pengunaan APBN harus berfokus dan tepat sasaran, termasuk anggaran untuk pemindahan ibu kota ini. Dengan adanya 5 visi tersebut, Indonesia dapat maju ke jenjang yang lebih tinggi dalam pertumbuhan ekonomi.

Pemilihan daerah Penajem Pasir Utara adalah keputusan yang tepat, menurut Robert Darwin berpandapat" provinsi Kalimantan timur berdekatan dengan pusat/ hubungan ekonomi maupun politik di Kawasan Indonesia timur yaitu pulau selawesi selatan" hal inilah yang memberikan kemudahan akses antar pusat ekonomi pada Indonesia timur dan ibu kota negara baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline