Lihat ke Halaman Asli

Aldentua S Ringo

Pembelajar Kehidupan

Sang Janda Miskin yang Memberi dari Kekurangannya

Diperbarui: 2 Juni 2020   07:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam acara jalan pagi ini, giliran Sang Cucu yang bercerita. Lalu dia memilih cerita tentang seorang janda miskin yang kekurangan dan memberikan dari kekurangannya.

"Ada sebuah perumpamaan  tentang bagaimana memberikan. Sang Pemimpin memberikan perumpamaan tentang seorang kaya yang memberikan persembahan banyak jumlahnya, namun jumlah yang banyak itu merupakan recehan atau sisa dari harta kekayaannya.

Sementara ada seorang janda miskin yang memberikan persembahan sedikit, namun jumlah sedikit itu adalah dari kekurangannya. Dia tidak memiliki uang yang cukup. Serba berkekurangan, namun dia tetap memberi persembahan bukan karena kelebihan uang, namun dari kekurangannya, dia memberikan.

Lalu sang pemimpin bertanya kepada murid-muridnya, siapakah yang memberikan persembahan  terbesar antara orang kaya yang berkelebihan dengan sang janda miskin yang kekurangan itu? Jawabnya adalah jauh lebih besar yang diberikan si janda miskin itu. Kalau orang kaya memberikan persembahan dari sisa kekayaannya atau kelebihan hartanya, maka si janda miskin dari kekurangannya. Demikian ceritanya kek," kata cucu mengakhiri ceritanya.

   "Apa maksud cerita ini kamu pilih sebagai bahan cerita pagi ini?" tanya kakek.

   "Ternyata persembahan dengan jumlah besar belum tentu terbesar. Persembahan jumlah kecil belum tentu terkecil," kata cucu.

   "Bagaimana maksudnya itu?" tanya cucu.

 "Begini bahasa kerennya kek. Pemberian persembahan jumlah besar, itu memang besar secara kwantitatif. Namun karena jumlah besar itu adalah sisa-sisa kekayaan atau hanya sedikit sekali jika dibandingkan dengan harta orang kaya itu, maka secara kwalitatif, itu kecil. Sementara si janda miskin memberikan jumlah kecil, dari segi kwantitatif itu kecil. Namun karena pemberiannya itu dari kekurangannya atau bagian besar daripada apa yang dimilikinya, maka secara kwalitatif itu besar," kata cucu.

   "Rumusmu hebat juga ya, jadi yang besar kwantitatif, kecil kwalitatifnya, kecil kwantitatif, besar kwalitatifnya. Begitu?" tanya kakek.

   "Betul kek. Ternyata kakekku masih lumayan pintar soal memahami kwantitatif-kwalitatif  ya?" kata cucu.

   "Kakek mencoba memahami saja," kata kakek tersipu dipuji cucunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline