Dewasa ini, masyarakat sudah terbiasa dengan kemajuan teknologi, bahkan banyak dari mereka sangat ketergantungan dengan internet. Kini, internet sudah masuk dan mempengaruhi semua lini kehidupan masyarakat, termasuk bagian finansial (keuangan). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia mengungkapkan, pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Tentu hal ini mendorong kreativitas dan inovasi pada bidang teknologi informasi dan komunikasi sehingga bermunculan perusahaan-perusahaan Fintech (financial technology) guna memenuhi perubahan gaya hidup masyarakat yang serba cepat dan mudah. Fintech bertujuan agar masyarakat lebih mudah mengakses produk-produk keuangan, mempermudah transaksi dan juga meningkatkan literasi keuangan. Serta dapat meminimalisir permasalahan dalam transaksi jual-beli dan pembayaran seperti keengganan pergi ke tempat perbelanjaan atau melakukan transfer dana melalui bank/mesin atm.
Lalu, Apa itu Financial Technology? Menurut Bank Indonesia "Financial Technology/FinTech merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat, yang awalnya dalam membayar harus bertatap-muka dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat melakukan transaksi jarak jauh dengan melakukan pembayaran yang dapat dilakukan dalam hitungan detik saja".
Financial technology bukan hanya layanan pinjaman uang online aja. Memang iya sih layanan pinjaman uang online itu adalah bagian dari fintech yang kini sedang naik daun. Tetapi kategori financial technology/fintech di Indonesia bukan hanya itu saja, ada empat kategori fintech di Indonesia yaitu:
1. Peer-to-peer lending dan crowdfunding
Peer to peer lending ini mirip marketplace yang mempertemukan antara si pemberi pinjaman dan peminjam. Peer to peer lending merupakan layanan peminjaman dana pada masyarakat. Seperti: Modalku, UangTeman. Sedangkan crowdfunding adalah penggalangan dana untuk membiayai suatu kegiatan atau menyumbang untuk korban bencana. Contohnya: KitaBisa.com, gandengantangan.org, wujudkan.com dan sebagainya.
2. Market Aggregator
Jenis ini pengguna dapat membandingkan beragam layanan keuangan yang akan dipilih. Seperti: produk kartu kredit, kredit tanpa agunan, asuransi, sampai dengan KPR dan kredit kendaraan bermotor. Contohya: DuitPintar.com, Tunaiku dan lain sebagainya.
3. Manajemen Risiko dan Investasi
Fintech ini merupakan perencanaan keuangan berbentuk digital. Pengguna akan dibantu membuat model investasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Contohnya: Bareksa, Investree, hingga Online-Pajak.
4. Payment, Clearing, dan Settlement