Lihat ke Halaman Asli

Dari TikTok ke Track: Bagaimana Video Lari Viral Mengubah Gaya Hidup Anak Muda

Diperbarui: 8 Mei 2025   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trend Lar Anak Muda dari TikTok ke Track, sumber: pixabay.com

Siapa di sini yang memiliki hobi lari dengan aplikasi Track? Tulis di kolom komentar ya! 

Di era digital yang serba canggih rupanya juga berdampak pada gaya hidup anak muda, salah satunya adalah kegiatan lari tetapi juga dapat ditrack dengan aplikasi Track. Rupanya kegiatan ini bermulai dari aplikasi TikTok, dalam aplikasi ini tidak hanya menampilkan gaya joget-joget pun tetapi juga menjadi etalase gaya hidup hingga tren lari yang kini kian populer di jagat maya. Berikut fase aplikasi TikTok mempengaruhi gaya hidup lari yang viral di berbagai media sosial. 

Bermula Dari Aplikasi

Beberapa tahun terakhir, olahraga lari mengalami kebangkitan. Tetapi belakangan ini, lari bukan hanya sekadar olahraga murah meriah yang dapat dilakukan di mana sja, tetapi telah menjelma sebagai tren gaya hidup di kalangan anak muda. 

Pada aplikasi TikTok tagar seperti #RunningMotivation, #MorningRun, atau #RunWithMe tengah meramaikan tren lari yang berisi kumpulan video-video estetik seperti anak muda berlari di jalanan kota saat fajar, mengenakan outfit sporty, lengkap dengan musik yang menyemangati dan caption motivasional. Bahkan, beberapa runner juga bisa menjadi seorang influencer olahraga yang mempopulerkan sepatu lari terbaru, smartwach, hingga tips pemulihan otot. 

Dari Menonton Jadi Motivasi

Banyak pengguna aplikasi TikTok rata-rata anak muda yang memiliki hobi rebahan di rumah saja dan menjadi penonton pasif. Namun sebaliknya berakar dari hal tersebut, yang awalnya menonton video lari jadi menggugah hati untuk ikutan tren ini. Hal ini bukan hanya dipengaruhi oleh konten-konten yang enak ditonton, tetapi juga merasa "Aku juga bisa." Ditambah lagi dengan visualisasi keseharian  orang lain yang berlari, dari yang pemula sampai maraton, sehingga menciptakan kedekatan emosional dan membangun motivasi internal. 

Tak jarang juga orang berkomentar serupa seperti "besok aku mau coba lari juga" atau "gara-gara video ini aku jadi rajin bangun pagi." Tentunya fenomena ini menunjukkan betapa media sosial mengubah menjadi katalis positif ketika digunakan dengan cara yang tepat. 

Dahulu kegiatan lari hanya dianggap sebagai olahraga yang membosankan atau kegiatan hukuman di sekolah. Tetapi kini, lari dipandang  sebagai bentuk self-care, pelarian dari stres, bahkan bagian dari pencarian jati diri. 

Beberapa orang menjadikan lari sebagai momen refleksi, meditasi berjalan, atau cara untuk menjaga kesehatan mental. Video-video yang menampilkan lari sambil mendengarkan podcast, atau narasi internal tentang healing dan growth, memperkuat dimensi ini. 

Gabung Komunitas Lari 

Berawal hanya dari menonton aplikasi hingga gabung ke komunitas lari. Tentunya berdampak besar karena sebuah aplikasi TikTok dan media sosial. Banyak bermunculan komunitas dan membuat tantangan seperti lari 5K selama 30 hari atau virtual run bareng yang diikuti oleh ribuan orang dari berbagai kota, bahkan negara. Dikutip dari Kreasi Muda Indonesia menjelaskan bahwa komunitas lari dibedakan menjadi 3 jenis yang ditujukan untuk pelari profesional yaitu half maraton, full marathon, dan ultra marathon. 

Fenomena ini membuktikan bahwa keterhubungan digital dapat memicu perubahan nyata dalam gaya hidup. Anak muda kini punya alasan sosial untuk terus konsisten berlari, karena mereka merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. 

Dampak Positif Dari Tren Lari 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline