Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

Faktor Psikologis di Balik Perilaku Lansia yang Menyebalkan

Diperbarui: 28 Agustus 2025   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang lansia beraktivitas di Kawasan Petamburan, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Banyak orang takut menua. Takut juga berubah jadi orang tua yang menyebalkan.

Rasa takut ini wajar. Siapa yang tidak pernah melihat contohnya sendiri?

Ada senior yang galaknya bikin orang menjauh. Ada kakek yang kerjanya mengeluh. Ada nenek yang selalu ingin menang berdebat.

Lalu kita berbisik pada diri sendiri, suatu hari nanti aku tidak ingin seperti itu.

Sering kali kita menuding lingkungan. Masyarakat dinilai kurang ramah pada lansia.

Keluarga dianggap kurang memberi perhatian. Media pun ikut dituduh karena sering menampilkan sosok orang tua yang terasa aneh.

Tekanan dari luar ini pasti memengaruhi perilaku. Lansia merasa tidak lagi dihargai, kesepian, dan takut dilupakan.

Akibatnya mereka bisa bereaksi dengan cara yang negatif. Penjelasan ini penuh empati dan ada benarnya. Lingkungan memang punya peran besar.

Diskriminasi usia itu nyata, dampaknya menggerus kesehatan mental, dan hal ini diakui secara global, termasuk di Indonesia (Jurnal PMC NCBI, 2024).

Tapi ceritanya tidak sesederhana itu. Ada faktor dari dalam diri yang sama penting.

Sifat seseorang terbentuk sepanjang puluhan tahun. Sifat inti tidak hilang begitu saja, meski rambut mulai memutih sekalipun (Kompas Lifestyle, 2023).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline