Tinombo, Minggu 05 Oktober 2025. Â Dalam semangat kepedulian sosial dan kemanusiaan, LAZ Hadji Kalla berkolaborasi dengan Yayasan Baitul Muamalah Indonesia (YBMI) sukses menyelenggarakan kegiatan Sunatan Massal Gratis untuk masyarakat pedalaman. Acara ini merupakan bagian dari program unggulan LAZ Hadji Kalla bertajuk "Si Anak Sehat", yang berfokus pada bidang kemanusiaan, kesehatan, dan lingkungan.
Kegiatan yang berlangsung di Desa Ambason Mekar, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah ini mendapat sambutan hangat dari warga setempat. Sebanyak 220 anak menjadi target peserta dalam kegiatan ini, yang dilaksanakan secara gratis dan disertai dengan dukungan logistik serta peralatan medis yang memadai.
Hadir dalam kegiatan tersebut unsur pemerintah kecamatan dan pemerintah desa, yang memberikan apresiasi atas inisiatif mulia ini. Mereka menilai kegiatan ini sangat membantu masyarakat, khususnya bagi keluarga yang kurang mampu di wilayah pedalaman Tinombo yang jauh dari akses layanan kesehatan.
Dari pihak LAZ Hadji Kalla, hadir langsung Bapak Muhammad Jumadi, selaku Program Officer dari Makassar. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen LAZ Hadji Kalla dalam menguatkan kepedulian sosial di pelosok negeri.
"Program Si Anak Sehat adalah bentuk nyata kepedulian kami terhadap masyarakat pedesaan. Kami ingin memastikan bahwa anak-anak di pelosok juga mendapatkan layanan kesehatan yang layak, tanpa terkendala biaya maupun jarak," walaupun dari target 220 yang terealisasi hanya 67 anak, Rencana kegiatan khitanan massal dilaksanakan selama dua hari (5–6 Oktober 2025) dengan target 220 anak yang dikhitan.
Alhamdulillah, hari pertama (5 Oktober 2025) kegiatan berjalan sebagaimana mestinya dan sejumlah 67 anak berhasil dikhitan hingga pukul 14.00 WITA. Pelaksana & panitia kegiatan tetap membuka pelayanan hingga sore hari pukul 17.00 WITA, namun tidak ada lagi peserta khitan yang datang ke lokasi kegiatan.
Qadarullah, dalam pelaksanaan nya ada beberapa perserta  yang batal dikhitan karena merasa takut dan lebih memilih pulang meninggalkan lokasi kegiatan. Banyak pula peserta yang telah terdaftar sebelumnya yang tidak hadir di lokasi kegiatan.
Adapun peserta yang tidak hadir tersebut disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1. Orang tua menyampaikan bahwa anak masih merasa takut, sehingga batal disunat.
2. Orang tua berhalangan hadir karena sedang berada di kebun.
3. Kondisi cuaca hujan, sehingga peserta tidak datang ke lokasi kegiatan.