Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

Indonesia Gabung NDB, Peluang atau Beban Utang?

Diperbarui: 27 Maret 2025   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Prabowo Subianto dalam keterangan pers menyatakan bahwa Indonesia akan bergabung dengan New Development Bank. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU)

Indonesia bergabung dengan NDB, membuka peluang pembangunan, namun juga menyimpan risiko utang yang harus diperhitungkan.

Baru-baru ini, Indonesia bergabung dengan New Development Bank (NDB), bank yang dibentuk negara-negara BRICS. Keputusan ini bisa membuka banyak peluang untuk pembangunan. 

Tapi, ada juga risiko yang harus diperhatikan. Apakah ini kesempatan emas atau jebakan utang?

Apa yang Dijanjikan?

Indonesia resmi bergabung dengan NDB pada 25 Maret 2025. Presiden Prabowo bertemu Presiden NDB, Dilma Rousseff, di Istana Merdeka. 

Setelah itu, banyak orang mulai membahas dampak keputusan ini. Prabowo berharap, dengan bergabung di NDB, pembangunan Indonesia bisa lebih cepat.

Salah satu keuntungan besar adalah akses ke dana murah untuk proyek. Rosan Roeslani, Menteri Investasi, bilang Indonesia bisa dapat pembiayaan lebih mudah. Ini khususnya untuk sektor penting seperti energi, transportasi, dan digitalisasi. 

Contohnya, proyek konversi sampah jadi energi listrik bisa lebih mudah didanai. Selain itu, NDB juga bisa membantu proyek infrastruktur lain yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Tapi, kita harus hati-hati. Janji besar harus disertai langkah besar. Jangan sampai dana yang didapat malah membuat beban ekonomi bertambah. Meski peluangnya banyak, kita perlu berpikir jauh ke depan dan berhati-hati.

Dana Segar dan Kerjasama BRICS

Keuntungan besar dari bergabung dengan NDB adalah dana murah untuk proyek. NDB punya modal 100 miliar USD untuk mendukung pembangunan negara berkembang, termasuk Indonesia. 

Menurut Arif Budimanta, ekonom, ini bisa mengubah cara Indonesia membiayai infrastruktur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline