Lihat ke Halaman Asli

Ahyarros

TERVERIFIKASI

Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Kampung Media, "Kompasiananya" Warga NTB

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1412219673327652459

[caption id="attachment_345526" align="alignleft" width="445" caption="Komunitas Kampung berfose bersama Gubernur NTB"][/caption]

Kampung Media mengajarkan banyak hal. Mengajarkan betapa cerita dan kabar baik akan menjadi sangat baik. Mengajarkan kita betapa teknologi memang lahir untuk kemaslahatan. Kini, kebaikan Kampung Media itu, mulai mengilhami masyarakat NTB meninggalkan budaya bertutur, dan beralih ke budaya menulis, seperti Kompasiana besutan, Pepih Nugraha.

”Menulis” kebaikan itulah yang dirasakan dari Komunitas Kampung Media dari Ampenan hingga ujung Sape Bima Nusa Tenggara Barat (NTB). ”Kampung Media mengajarkan kita untuk memanfaatkan teknolgi dengan baik dan penuh tanggung jawab. Hingga demikian hasil dari teknologi dapat bermanfaat untuk masyarakat banyak.

Inilah yang diinginkan khalayak dari teknologi. Tak terkecuali yang diidamkan oleh warga NTB. Kampung Media telah menempatkan di mana teknologi seharusnya berada.”Teknologi yang bermanfaat untuk warga itulah teknologi yang baik dan pantas untuk dikembangkan di tengah warga kampung, namun tak kampungan. Seperti juga keberadaan Kampung Media saat ini,” kata Pelopor Kampung Media, Fairuz (Abu Macel).

[caption id="attachment_345530" align="alignleft" width="502" caption="Salah satu Majalah Kampung Media "]

1412220439278167899

[/caption]

Semenjak lahir 17 Desember 2008 di saat usia emas NTB, program Kampung Media memang menempatkan diri untuk terus menebar ”virus kebaikan” kebaikan bagi siapa saja. Tak cuma di sini. Langkah portal terbuka milik Pemprov NTB yang dikelola Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika yang terus konsisten mengabarkan informasi yang baik tentang daerah, juga telah memberikan persepsi positif bagi orang luar tentang NTB.

Tak aneh jika, "virus kebaikan" yang ditebar Kampung Media, pelan namun pasti, mendatangkan kebaikan pula bagi daerah ini. Apresiasi positif datang dari berbagai kalangan. Yang terbaru, program ini masuk sebagai Nine Top Inovasi Daerah dalam bidang pelayanan publik dari pemerintah pusat.Penghargaan untuk Kampung Media itu, diterima langsung Gubernur NTB TGB HM Zainul Majdi dari Wakil Presiden Boediono.

Pada 5 Desember 2011 lalu, Kampung Media juga berhasil meraih penghargaan USO Award atau Universal Service Obligation Award, sebuah penghargaan bidang pelayanan umum sebagai media dengan ide kreatif terbaik dalam upaya penyebarluasan informasi di NTB. Selain itu, AIPD (The Australia Partnership for Decentralisation) menilai Kampung Media sebagai The Best Practise pengembangan konten media yang bisa disebarkan ke daerah lain.

[caption id="attachment_345531" align="alignleft" width="464" caption="Buku Kompasiana yang menginspirasi Komunitas Kampung Media"]

14122206861654268472

[/caption]

Itu sebabnya, melalui JPIP (The Jawa Pos Institut of Pro Otonomi), Kampung Media dijadikan salah satu materi pengembangan jurnalisme warga. Tentu saja, apa yang diraih Kampung Media, bukanlah didapat dengan berleha-leha. Tapi didapat dengan kerja keras. Kendati juga memang ada kekurangan di sana-sini. Namun, bukan berarti harus dikeluhkan. Melainkan tantangan yang harus diatasi. Dan terbukti, kerja keras itu, memang membuahkan hasil.

Sebagai program unggulan milik Pemprov NTB, program ini memang memiliki target kuantitatif dan kualitatif. Gubernur setidaknya mengharuskan pada 2013, Kampung Media mampu memiliki 70 komunitas yang terserbar di seluruh NTB. Hingga kini, komunitas Kampung Media, kian bertambah dan tercatat sudah lebih dari 112 komunitas. Itu pula sebabnya, pada 29 Januari 2014, Kampung Media diluncurkan oleh Waki menjadi portal terbuka. Tidak lagi menjadi hanya milik para komunitas (http://kampung-media.com/)

Berubah menjadi portal terbuka, diharapkan akan terus mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut menyebarluaskan informasi, utamanya informasi terkait berbagai potensi daerah yang ada NTB.Sedari awal, ruh kampung media memang ada di masyarakat. Program ini memang diinisiasi untuk dimanfaatkan masyarakat. Lalu menjembatani pencapaian ikhtiar-ikhtiar baik yang mereka lakukan. Maka tak heran, jika segala macam hal baik ada dalam program ini.

[caption id="attachment_345533" align="alignleft" width="506" caption="Pelatihan menulis keliling Kampung (Sambang Kampung) "]

14122211331237774117

[/caption]



Tengoklah Kampung Media (http://www.tabayyunews.com) di Desa Janapria, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah. Dikelola oleh Ahmad Jumaili, portal Kampung Media di desa ini tidak sekadar menjadi portal ”amatiran”. Pemuda yang akrab disapa Jely ini, mencoba mengembangkan portal itu menjadi sebuah jaringan bisnis online. Mungkin tak pernah terbayang, yang dijual di sana seperti, terasi, kaos sasak, dan Madu asli Lombok dan Sumbawa. ”Kami juga bantu warga yang menjual produk lokal mereka,” katanya menjelaskan salah satu blog yang berisi daftar madu Lombok.



Tak hannya bisnis Madu, Jely juga membantu tetangga kampungnya membuat blog untuk menjual telur asin bakar. Telur asin itu, barangkali lebih dikenal di luar Lombok. Banyak pembeli memesan dari luar Lombok. Mereka tahu dari portal yang dikelola Kampung Media Tabayyun itu. ”Malahan ada yang pernah liputan khusus ke sini setelah tahu dari berita di Tabayyun,” kata Jhely.

[caption id="attachment_345529" align="alignleft" width="499" caption="Ahmad Jumaili bersama JPIP (The Jawa Pos Institut of Pro Otonomi) "]

1412220189741789570

[/caption]

www.tabayyunews.com, kata Jely, memang banyak membantu mempromosikan usaha warga. Namun, Tabayyun juga memberikan ruang bagi para relawannya untuk menyampaikan keluh kesah mereka. Jika ada keluhan di masyarakat, Tabayyun memuatnya. Jika ada program di desa, Tabayyun juga merilisnya dalam web mereka. Tentu saja, cerita seperti ini tak hanya milik Kampung Media Tabayyun semata. Ini hanyalah salah satu contoh.

Ada banyak cerita kebanggaan yang sama, yang dimiliki oleh Kampung Media lain yang tersebar di seluruh NTB. Pelan tapi pasti. Kampung Media, memang kian dekat dengan tujuan kualitatifnya. Yakni mengubah budaya bertutur masyarakat NTB, menjadi budaya menulis. Seperti diyakini Ahmad Jumaili, Komunitas Kampung Media Lombok Tengah. Menulis akan membuat banyak hal tak lekang ditelan zaman. Menjadikannya abadi.

”Kampung Media adalah  kompasiananya warga NTB, semua virus kebaikan akan selalu abadi jika dituliskan lewat portal Kampung Media,” kata Ahmad Jumaili. Menulis memang suatu cara untuk bicara. Suatu cara untuk berkata. Suatu cara untuk menyapa. Inilah yang ingin diajarkan dan ingin terus ditularkan Kampung Media selamanya.


Penulis Komunitas Kampung Media (www.kampung-media.com), Kompasiana.com & www.ahyarrosi.blogspot.com. tweeter, @AhyarRos. Selain itu penulis merupakan penerima Beasiswa Lembaga Dana Penggelola Pendidikan (LPDP) di Universitas Indonesia, Jakarta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline