Lihat ke Halaman Asli

Ahya Dzul

Mahasiswa ILMU KOMUNIKASI_24107030135 UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Harga Bitcoin Amblas ke US$105.000: Ujian Mental dan Peluang Emas bagi Investor Jangka Panjang

Diperbarui: 13 Juni 2025   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Markets 

Pasar kripto kembali menguji kesabaran investor. Harga Bitcoin (BTC) baru saja terperosok ke kisaran US$105.000, turun sekitar 0,60% dalam sehari terakhir. Padahal, beberapa pekan sebelumnya, harga sempat menari indah di atas US$110.000.

Bagi saya sebagai trader, ini bukan pertama kalinya melihat "roller coaster" semacam ini. Tapi tetap saja, setiap penurunan tajam selalu membawa pertanyaan besar: haruskah panik atau justru beli?

Ketegangan Geopolitik: Pemantik Utama Koreksi

Turunnya harga Bitcoin kali ini tidak terjadi dalam ruang hampa. Serangan Israel terhadap Iran menjadi salah satu pemicu utama guncangan pasar. Investor global langsung siaga, banyak yang buru-buru menarik dana dari aset berisiko tinggi seperti kripto.

Menurut Vice President INDODAX, Antony Kusuma, ketegangan ini menciptakan tekanan luas di pasar. Data dari Coinglass menunjukkan adanya likuidasi besar-besaran senilai US$1,14 miliar. Bahkan volume perdagangan Bitcoin sendiri tembus US$369 miliar!

Ini bukan hanya tentang geopolitik. Ini tentang bagaimana pelaku pasar membaca risiko, dan sayangnya---responnya adalah: jual dulu, mikir nanti.

Dari Sisi Teknikal: Koreksi atau Awal Kejatuhan?

Coba kita buka chart harian BTC/USD (Bitstamp). Ada pola yang menarik: setelah reli cukup panjang sejak April, harga sempat gagal breakout resistance di atas US$110.000. Lalu muncul candle merah besar dengan volume lumayan tinggi---indikasi distribusi.

Yang membuat saya siaga adalah posisi harga yang menembus support minor di area US$106.000, menandakan adanya tekanan jual lanjutan.

Tapi apakah ini sinyal bearish total? Menurut saya belum tentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline