Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Syaiful Bahri

Semangat belajar

Lebaran Idul Fitri 2020 di Perantauan

Diperbarui: 27 Mei 2020   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Tulisan ini sebenarnya ingin saya tulis pas di hari lebaran, namun karena sedih tidak bisa pulang kampung membuat jemari ini malas membuka laptop. 

Sedih, saya fikir wajar ya, di saat hari berbahagia harusnya berkumpul bersama keluarga, namun tidak bisa pulang karena pandemi Covid-19. 

Kesedihan yang membuat saya akhirnya berfikir, juga merenungi, inilah yang dirasakan teman-teman profesi lain ketika hari lebaran tidak bisa mudik karena bertugas, misalnya anggota polisi dan TNI yang bertugas mengamankan arus mudik, atau dokter, perawata dan tenaga kesehatan lainnya yang tidak bisa pulang sebab bertugas di rumah sakit saat lebaran tiba. 

Jadi, sekali lagi, saya menjadi ikut merasakan apa yang mereka rasakan saat lebaran tiba karena tidak bisa berkumpul dengan keluarga.

Di Kota saat ini saya tinggal, Jambi, tetangga kanan kiri kontrakan rumah juga mereka tidak ada yang mudik. Mereka tetap mengikuti himbauan Pemerintah yang meminta warga di perantauan tidak mudik terlebih dahulu. Lebaran yang harusnya menjadi momen spesial di tengah hangatnya keluarga, kini kita diajarkan untuk bersabar. 

Berkumpul Bersama Teman Kantor

Untungnya di momen lebaran tiba, saya tidak sendirian, karena hampir semua teman kantor tidak pulang mudik lebaran. Mereka patuh mengikuti anjuran Pemerintah untuk tidak mudik terlebih dahulu sampai kondisi benar-benar aman.

"Kita tidak sendiri Mas Bahri, masih ada teman-teman kantor yang membuat kita melupakan sejenak kesedihan kita," ujar salah satu temanku. 

Ia juga tidak mudik lebaran ke salah satu Kabupaten di Provinsi Riau. Memilih patuh dan mengikuti anjuran Pemerintah adalah jalan terbaik agar kita tidak ikut tertular Covid-19. Memutus mata rantai istilahnya. 

Nah, sehari sebelum lebaran tiba, teman-teman kantor yang membawa keluarga di Jambi, mereka meminta saya dan teman-teman kos untuk datang di hari lebaran. 

Di pagi hari lebaran tiba, pertama kali yang kami kunjungi adalah rumah teman yang asal Medan, dalam kunjungan tersebut saya tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, tidak bersalaman, membawa hand sanitizer, dan menjaga jarak pastinya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline