Lihat ke Halaman Asli

ahmad hendriko novrianda

mahasiswa aktif jurusan teknik sipil universitas malikussaleh

Risiko Yang Terlupakan; Urgensi Komunikasi Oleh Insinyur Sipil

Diperbarui: 9 Mei 2025   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jasa Konstruksi: Pengertian, Jenis dan Syarat Pendiriannya

Di balik setiap gedung pencakar langit, jembatan raksasa, atau terowongan bawah tanah yang berdiri kokoh, terdapat rangkaian kompleks proses teknik yang menuntut lebih dari sekadar keahlian teknis. Salah satu aspek yang kerap kurang disorot tetapi sangat vital adalah kemampuan insinyur sipil dalam mengkomunikasikan risiko dan keselamatan kerja secara efektif.

Keselamatan Bukan Sekadar Prosedur
Di dunia konstruksi, keselamatan bukan hanya tanggung jawab petugas K3 atau manajer proyek. Insinyur sipil, sebagai pihak yang merancang dan mengawasi pelaksanaan teknis proyek, memiliki peran penting dalam mengidentifikasi potensi risiko dan menyampaikannya secara jelas kepada semua pihak yang terlibat --- mulai dari pekerja lapangan hingga pemilik proyek.

Komunikasi yang tidak tepat atau kurang jelas bisa mengakibatkan kesalahan fatal. Banyak kecelakaan kerja dalam proyek konstruksi justru terjadi bukan karena desain yang salah, melainkan karena miskomunikasi atau asumsi yang tidak tersampaikan dengan benar.

Jenis Risiko dalam Proyek Konstruksi
Insinyur sipil perlu mampu mengkomunikasikan berbagai risiko seperti:

Struktural: Potensi keruntuhan sementara, kelebihan beban, atau penggunaan material yang tidak sesuai.

Lingkungan: Tanah longsor, banjir, cuaca ekstrem yang mempengaruhi jadwal dan keselamatan.

Operasional: Kesalahan prosedur saat pengecoran, pengangkatan material, atau penggunaan alat berat.

Risiko-risiko ini harus dipahami tidak hanya oleh tim manajemen proyek, tetapi juga oleh tim pelaksana di lapangan.

Mengapa Komunikasi Menjadi Tantangan?
Dalam praktiknya, banyak insinyur masih menggunakan bahasa teknis yang sulit dimengerti oleh pekerja non-teknis. Diagram dan laporan teknis sering kali tidak ditransformasikan menjadi informasi yang praktis dan dapat diimplementasikan di lapangan.

Selain itu, kesenjangan bahasa, latar belakang pendidikan, dan tekanan waktu di lokasi proyek juga memperbesar kemungkinan miskomunikasi. Di sinilah letak pentingnya kecakapan komunikasi interpersonal dan kemampuan menyederhanakan informasi tanpa mengorbankan akurasi.

Strategi Komunikasi Efektif dalam Dunia Konstruksi
Beberapa pendekatan yang dapat diterapkan oleh insinyur sipil antara lain:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline