Briefing harian: Sesi singkat untuk menyampaikan fokus keselamatan dan potensi risiko setiap hari.
Visualisasi risiko: Gunakan diagram sederhana, papan informasi, atau simulasi untuk menjelaskan bahaya potensial.
Bahasa yang inklusif: Sesuaikan bahasa dengan latar belakang audiens (hindari jargon teknis berlebihan).
Pendekatan dua arah: Dorong pekerja untuk bertanya atau memberikan masukan terkait potensi risiko yang mereka lihat.
Tanggung Jawab Etis dan Profesional
Sebagai seorang profesional, insinyur sipil tidak hanya bertanggung jawab kepada klien atau perusahaan, tetapi juga kepada masyarakat dan lingkungan. Dalam konteks ini, komunikasi risiko dan keselamatan menjadi bagian dari kode etik profesi teknik sipil. Menyembunyikan risiko atau gagal menyampaikan informasi penting dapat berdampak besar terhadap nyawa manusia dan reputasi profesi.
Kesimpulan
Komunikasi bukan pelengkap dalam dunia teknik --- ia adalah bagian integral dari praktik keinsinyuran yang aman dan bertanggung jawab. Dalam proyek konstruksi yang semakin kompleks dan melibatkan banyak pihak, kemampuan insinyur sipil dalam menyampaikan risiko dan keselamatan secara efektif menjadi kunci suksesnya proyek, baik dari segi teknis, waktu, biaya, maupun nilai kemanusiaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI