Sebagai tempat penampungan sampah terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang menjadi tumpuan akhir bagi sampah dari Bekasi dan Jakarta. Dengan luas mencapai 17,04 kilometer persegi, TPST ini terus menampung volume sampah yang fantastis, mencapai 7.800 ton setiap harinya, dan diperkirakan akan terus meningkat.
Tumpukan sampah yang masif dan terus bertambah ini menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan warga sekitar. Berbagai penyakit, mulai dari penyakit kulit, pernapasan, hingga masalah pencernaan, menjadi momok sehari-hari bagi masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan penanganan serius dari pemerintah daerah. Langkah-langkah konkret seperti penyediaan layanan cek kesehatan gratis secara rutin, penyuluhan kepada warga, dan pembangunan inovasi untuk mengurangi volume sampah menjadi hal yang tak bisa ditawar.
Ancaman ini tidak bisa dianggap remeh, sebab di wilayah TPST Bantargebang, terdapat ribuan masyarakat yang juga berhak mendapatkan kualitas hidup yang sehat. Kondisi ini menuntut pemerintah untuk segera bertindak demi kesejahteraan warga.
TPST Bantargebang bukan hanya persoalan teknis pengelolaan sampah, melainkan juga masalah kemanusiaan. Pemerintah dituntut untuk segera bergerak, tak hanya dengan solusi jangka pendek, tetapi juga inovasi berkelanjutan demi menjamin hak masyarakat akan lingkungan yang bersih dan hidup yang lebih layak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI