Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Faizal Abidin

TERVERIFIKASI

Mahasiswa

Apakah Kita Bisa Hidup Tanpa Gawai di Zaman Sekarang?

Diperbarui: 19 September 2025   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pinterest.com/freepik 

Di zaman modern ini, gawai sudah seperti "teman setia" yang selalu ada di genggaman. Bangun tidur, yang pertama kali dicari adalah HP. Mau kerja, belajar, belanja, pesan makanan, bahkan huburan semua ada di layar gawai.

Hal ini membuat kita sangat bergantung. Saking terbiasanya, kadang tanpa sadar kita membuka HP padahal tidak ada kepentingan. Dari kebiasaan inilah muncul beberapa tantangan:

  • Nomophobia: Rasa panik kalau HP ketinggalan atau baterainya habis.
  • FOMO (Fear of Missing Out): Perasaan takut ketinggalan tren, berita, atau kabar teman.
  • Kecanduan Gawai: Kebiasaan terus-menerus membuka HP, walau tidak jelas tujuannya.

Contohnya, seseorang bisa membuka media sosial puluhan kali dalam sehari, meskipun tidak ada hal baru. Atau, ketika sedang bersama keluarga, perhatian malah lebih banyak ke layar HP.

Mengapa Perlu Mencoba Hidup Tanpa Gawai?

Mungkin terdengar aneh, tapi meluangkan waktu tanpa gawai yang bisa disebut detoks digital sangat bermanfaat. Ini bukan berarti kita harus meninggalkan teknologi sepenuhnya, melainkan memberi jeda agar hidup lebih seimbang.

Beberapa manfaatnya antara lain:

  • Kesehatan Mental Lebih Baik: Otak kita setiap hari diserbu informasi. Jika tidak berhenti sejenak, stres dan cemas bisa meningkat. Dengan menjauh dari gawai, pikiran lebih tenang.
  • Tidur Jadi Berkualitas: Layar gawai memancarkan cahaya biru yang bisa mengganggu hormon tidur. Kalau berhenti main HP sebelum tidur, tubuh lebih cepat rileks dan tidur lebih nyenyak.
  • Fokus dan Konsentrasi Meningkat: Notifikasi dari WA, Instagram, atau aplikasi lain sering membuat kita mudah terdistraksi. Tanpa gangguan itu, kita bisa lebih produktif belajar, bekerja, atau menyelesaikan tugas.
  • Hubungan Sosial Lebih Dekat: Tanpa sibuk main HP, kita punya lebih banyak waktu ngobrol dengan keluarga, main dengan anak, atau sekadar jalan santai bersama teman. Hubungan jadi lebih hangat dan harmonis.
  • Kesehatan Mata Terjaga: Menatap layar lama-lama bikin mata lelah, kering, atau sakit kepala. Dengan istirahat dari melihat layar gawai, mata bisa lebih segar.
  • Menemukan Hobi Lama: Waktu luang yang biasanya dipakai scrolling bisa diganti dengan membaca, berolahraga, melukis, memasak, atau berkebun.

Bagaimana Cara Memulainya?

Banyak orang merasa "tidak mungkin" hidup tanpa gawai. Padahal, kuncinya ada pada cara memulai. Kita bisa melakukannya bertahap:

  • Mulai dari Waktu Singkat: Cobalah beberapa jam sehari, misalnya malam hari sebelum tidur, tanpa menyentuh HP.
  • Buat Aturan yang Jelas: Misalnya, tidak ada HP di meja makan, tidak membuka media sosial di hari Minggu, atau berhenti main HP satu jam sebelum tidur.
  • Beritahu Orang Terdekat: Supaya mereka tahu kalau kita sedang offline, jadi tidak perlu khawatir kalau pesan belum dibalas.
  • Siapkan Kegiatan Pengganti: Cari aktivitas menarik sebelum mulai detoks digital, seperti membaca buku, menggambar, atau olahraga.
  • Matikan Notifikasi: Notifikasi adalah godaan terbesar. Matikan notifikasi aplikasi yang tidak penting agar lebih tenang.
  • Buat Zona Bebas Gawai: Misalnya, kamar tidur hanya untuk istirahat, bukan tempat main HP. Pakai jam weker untuk alarm agar tidak bergantung pada HP.
  • Refleksi Diri: Setelah selesai, coba renungkan; apakah pikiran lebih tenang? Apakah tidur lebih nyenyak? Refleksi ini penting untuk memahami  manfaat detoks digital.

Jadi, Bisakah Kita Hidup Tanpa Gawai?

Jawabannya: bisa, tapi dengan kesadaran dan niat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline