Mengapa Pilates Menjadi Pilihan Utama Generasi Produktif?
Saat ini, hampir mustahil tidak pernah mendengar atau tau Pilates. Dari media sosial hingga obrolan di kafe, popularitasnya sedang naik daun. Pilates kini menjadi salah satu tren dan gaya hidup bagi muda-mudi penggemar kebugaran. Bahkan, sampai ada yang mengatakan, kalau banyak yang ikut-ikutan pilates karena FOMO. Tetapi, tidak ada salahnya FOMO olahraga, asalkan konsisten dan murni untuk menjaga kesehatan fisik. Lalu apa sih alasan kenapa pilates sangat digandrungi muda-mudi? Mari kita selami lebih dalam.
Pada dasarnya, tubuh kita, yang dirancang untuk bergerak, kini banyak yang akhirnya harus diam berjam-jam duduk di depan meja kantor. Akibatnya, masalah seperti sakit punggung, postur buruk, dan stres menjadi masalah umum. Nah, pilates sebenarnya salah satu solusi untuk memberikan relaksasi pada tubuh.
Pilates berfokus pada kekuatan inti (core strength), postur, dan fleksibilitas. Gerakannya yang lambat dan terkontrol, disertai dengan pernapasan yang teratur, memaksa kita untuk benar-benar mendengarkan tubuh. Alih-alih mengejar intensitas tinggi, pilates mengajak kita untuk melambat, menyadari setiap otot yang bekerja, dan memperbaiki fondasi tubuh dari dalam.
Manfaatnya pun beragam, pertama, pilates adalah sebuah aktivitas fisik yang bisa mengurangi stress. Fokus pada pernapasan dan gerakan yang terkoordinasi membantu menenangkan sistem saraf, memberikan jeda mental dari hiruk-pikuk pekerjaan dan tuntutan hidup. Bagi pekerja yang seringkali merasa burnout, pilates bisa menjadi media untuk menenangkan tubuh, pikiran dan mental.
Kedua, pilates secara signifikan memperbaiki postur tubuh. Gerakan yang berfokus pada penguatan otot-otot penyokong tulang belakang membantu kita duduk dan berdiri lebih tegak. Alhasil, nyeri punggung dan leher yang sering dialami oleh pekerja kantoran bisa berkurang drastis.
Terakhir, pilates adalah bentuk latihan yang sangat efisien dan dapat diadaptasi. Tidak perlu alat yang rumit, bahkan bisa dilakukan di rumah hanya dengan matras. Pilates juga cocok untuk semua tingkatan, dari pemula hingga atlet profesional. Inilah mengapa ia bisa diintegrasikan dengan mudah ke dalam jadwal yang super padat. Setelah seharian bekerja, sesi pilates 30 menit bisa menjadi ritual yang menyegarkan dan memulihkan.
Jadi, ketika kita melihat pilates sebagai tren, bisa juga menjadi pengingat bahwa di tengah kesibukan, kita tetap perlu mendengarkan tubuh, dan merawat kesehatan fisik yang nantinya menjadi investasi kesehatan jangka panjang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI