"Pemimpin yang tangguh bukan hanya menuntun timnya, tapi juga menyalakan semangat mereka saat menghadapi akhir yang penuh tantangan."
Pagi itu, saya baru saja melangkah masuk ke lift ketika Ibu Direktur Operasional sudah menunggu. Sekilas sapaan hangat terdengar:
"Apa kabar, Pak?"
Namun kemudian, nada bicaranya berubah serius.
"Pak, di tiga bulan terakhir ini kami sangat butuh dukungan team Bapak. Tolong team bapak bantu saya ya.... Sosialisasi program baru, refresh training, permintaan data, yang tidak langsung mendongkrak penjualan, bisa ditunda dulu. Kita harus menyiapkan cadangan, antisipasi risiko seperti hujan di peak time, blackout, atau bahkan gempa. Kalau kunjungan kerja dan risk survey, itu silakan tetap jalan, ya. Dan jangan lupa, di setiap meeting pagi, sisipkan motivasi dan inspirasi untuk tim saya di lapangan kalau bapak ke lapangan. Oh ya, tolong sampaikan juga ke 22 departemen lainnya ya...."
Mendengar itu, saya merespons dengan cepat:
"Siap, Bu! Bahkan tim saya sudah saya minta untuk full fokus, tak ada cuti di tiga bulan terakhir. Prediksi saya, penjualan akan naik sekitar 15%. Target saya, kita bisa melampaui itu. Bagian merchandise dan marketing sebaiknya juga didorong lebih proaktif."
Senyum Ibu Direktur muncul, penuh persetujuan. Sorot matanya bersinar penuh keyakinan.
"Bagus itu, Pak. Saya suka itu. Emailnya ditunggu ya, tolong cc-kan ke saya. Semua email dari Crisis Management biasanya dapat perhatian ekstra dari teman-teman lain."
Dalam beberapa menit, lift itu bukan sekadar ruang perjalanan, tapi miniatur keputusan strategis: bagaimana seorang pemimpin menyeimbangkan tekanan target dan risiko operasional, serta mengatur strategi untuk menyelesaikan tahun dengan sukses.
Final Lap: Tantangan dan Peluang Pemimpin di Akhir Tahun
Tahun ini memasuki garis akhir. Tiga bulan terakhir selalu menjadi fase paling menegangkan, terlebih ketika Indonesia baru saja melewati masa penuh dinamika: unjuk rasa besar, gejolak ekonomi, hingga pergantian Menteri Keuangan. Situasi ini menyiratkan bahwa arah fiskal dan iklim bisnis akan mengalami penyesuaian.
Bagi seorang pemimpin, baik di dunia bisnis, lembaga publik, maupun komunitas, kondisi seperti ini ibarat putaran terakhir dalam balapan. Final lap bukan waktu untuk melambat, melainkan saat yang menuntut fokus penuh, kecepatan, serta keberanian mengambil keputusan strategis.
Final Lap: Cermin Kepemimpinan Sejati
Di ujung tahun, tim kerap menghadapi kelelahan. Target masih menunggu untuk dicapai, sementara semangat mulai terkikis. Inilah titik krusial: apakah pemimpin mampu memberi energi baru, atau justru ikut larut dalam penurunan motivasi?