"Keunggulan perkeretaapian Indonesia lahir dari SDM yang kompeten, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global dengan kolaborasi yang kuat."
Dalam era transformasi digital dan keberlanjutan, sektor perkeretaapian nasional menghadapi tantangan sekaligus peluang besar. Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) sebagai regulator utama memiliki peran sentral dan strategis. Terutama dalam memastikan bahwa sistem perkeretaapian Indonesia yang tidak hanya handal, dan ramah lingkungan, tetapi juga berdaya saing global. Salah satu faktor kunci dalam mencapai tujuan ini adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, adaptif, dan berorientasi pada inovasi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, DJKA perlu berkolaborasi dengan berbagai stakeholder yang memiliki peran strategis dalam pengembangan SDM perkeretaapian. Berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) ini memiliki pengaruh terhadap regulasi, kebijakan, inovasi teknologi, selain pengembangan sumber daya manusia (SDM) itu sendiri di sektor perkeretaapian
Artikel ini akan membahas 12 stakeholder terpenting DJKA, mulai dari yang paling strategis hingga yang memiliki peran pendukung, serta bagaimana kontribusi mereka dapat memperkuat sektor perkeretaapian nasional.
1. Stakeholder Internal Kementerian Perhubungan: Fondasi Kebijakan dan Regulasi
DJKA sebagai bagian dari Kementerian Perhubungan adalah stakeholder utama yang bertanggung jawab atas perumusan kebijakan, regulasi, dan pengawasan sektor perkeretaapian. Unit kerja di bawah DJKA, seperti Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Direktorat Prasarana Perkeretaapian, dan Balai Teknik Perkeretaapian, memegang peran kunci dalam implementasi program pengembangan SDM.
Kontribusi: DJKA menyusun standar kompetensi, menyediakan anggaran, dan mengawasi pelaksanaan program pelatihan dan sertifikasi. Contoh best practice dapat dilihat dari bagaimana Japan Railways (JR) mengintegrasikan kebijakan pemerintah dengan program pelatihan berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas SDM.
2. Operator Kereta Api: Pengguna Langsung SDM Berkualitas
PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan operator lainnya seperti PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan PT MRT Jakarta adalah pengguna langsung SDM perkeretaapian. Mereka membutuhkan tenaga kerja yang kompeten untuk menjalankan operasional harian, mulai dari pengemudi kereta, teknisi, hingga manajemen operasional.
Kontribusi: Operator kereta api memberikan masukan tentang kebutuhan kompetensi riil, melaksanakan pelatihan internal, dan mendukung program magang. Contoh dari Deutsche Bahn (Jerman) menunjukkan bagaimana kolaborasi antara operator dan lembaga pelatihan dapat menghasilkan SDM yang siap menghadapi tantangan industri.