Lihat ke Halaman Asli

Cabang Pohon Kering

Diperbarui: 13 Maret 2024   04:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cabang Pohon Kering

Di ujung ranting yang kering,
Terlukis kisah pilu, tentang kehidupan yang terhenti.
Daunnya gugur, tak lagi menghiasi,
Hanya batang renta, yang tersisa di sini.


Pernahkah ia bersemi,
Dengan daun rimbun, dan bunga yang mewangi?
Menari diiringi angin, dan bermandikan cahaya mentari,
Menjadi saksi bisu, perjalanan waktu yang tak terhenti.

Di tengah hamparan yang sunyi,
Berdiri sebatang pohon kering.
Cabang-cabangnya gugur tak bernyawa,
Daun-daunnya telah pudar tak berseri.

Dulu, ia bersinar dengan kehidupan,
Menghijau dan menari dengan angin.
Namun kini, ia menjadi saksi bisu,
Akan masa lalu yang kini telah berlalu.

Di sekelilingnya, hijaunya masih membara,
Namun ia terpaku dalam kematian.
Tetapi di balik kerontokan dan kekeringan,
Tersimpan keindahan yang tak terlihat oleh mata.

Pohon kering, simbol dari keteguhan,
Meski kering, namun ia tetap tegar berdiri.
Menjadi penanda akan kehidupan yang sementara,
Dan kecantikan yang abadi dalam kebersamaan.

Di musim gugur, ia menunggu kebangkitan,
Ketika kehidupan akan kembali bersemi.
Pohon kering, engkau bukanlah kematian,
Tetapi awal dari kehidupan yang baru.
Namun kini, semuanya telah sirna,
Hanya kenangan indah, yang masih tersisa.
Batang kering itu, menjadi pengingat,
Bahwa kehidupan, tak selalu abadi dan sempurna.

Diajarkannya tentang keteguhan,
Berdiri tegak, meski diterpa badai dan rintangan.
Diajarkannya tentang keikhlasan,
Menerima kenyataan, dengan lapang dada dan kerendahan.

Cabang pohon kering itu,
Bukanlah akhir dari segalanya.
Dia adalah simbol, dari sebuah perjalanan,
Yang penuh dengan makna dan pembelajaran.

Di balik kegersangannya,
Tersimpan benih kehidupan yang baru.
Menunggu saat yang tepat,
Untuk kembali bersemi, dan tumbuh dengan subur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline