Lihat ke Halaman Asli

Suara yang Tak Pernah Padam

Diperbarui: 9 April 2025   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen Pribadi

Immanuela LaurentiaSiswi SMP Swasta Methodist Tanjung Morawa
Judul     : Laut Bercerita
Penulis : Leila Salikha Chudori


Laut Bercerita adalah kisah tentang seorang pemuda bernama Biru Laut. Ia adalah mahasiswa sastra yang cerdas, penuh semangat, dan sangat peduli terhadap kondisi bangsanya. Bersama teman-temannya, ia aktif dalam gerakan bawah tanah yang menentang ketidakadilan di masa Orde Baru. Mereka mencetak selebaran, menulis artikel kritik, dan menyuarakan perlawanan. Mereka tahu risikonya, tetapi tetap maju.



"....jangan menganggap bahwa hidup adalah serangkaian kekalahan."

Hingga pada suatu malam, segalanya berubah. Biru Laut diculik. Ia dibawa ke tempat rahasia, dipukuli, diinterogasi, dan dihancurkan perlahan-lahan. Bersama beberapa aktivis lainnya, ia menjadi orang hilang. Mereka tidak pernah kembali. Tak ada yang tahu di mana mereka dikuburkan. Tak ada kejelasan.

Di paruh kedua novel, cerita berpindah ke perspektif adik Laut. Ia bersama keluarganya berjuang mencari kabar dan menuntut keadilan, meski negara terus diam. Hari demi hari mereka menunggu tanpa jawaban dan terus dihantui ketidakpastian. Namun, mereka tidak pernah berhenti berharap.

Buku ini bukan hanya tentang kehilangan, tetapi tentang ingatan---tentang bagaimana satu orang yang hilang bisa mengubah hidup banyak orang. Tentang bagaimana diamnya negara menjadi bentuk kekerasan itu sendiri. Rasa sakit yang ditinggalkan menjadi warisan yang terus hidup dalam benak mereka yang ditinggalkan.

"Peristiwa yang tak nyaman atau menyakitkan tidak perlu dihapus, tetapi harus diatasi."

Laut Bercerita adalah suara dari masa lalu yang masih relevan hingga hari ini. Selama kita membaca dan menceritakan kisah ini, Biru Laut dan kawan-kawannya belum benar-benar hilang. Ingatan akan perjuangan mereka menjadi pengingat bahwa sejarah tak boleh dilupakan, dan bahwa keadilan harus terus diperjuangkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline