Lihat ke Halaman Asli

Afsokhi Abdulloh

Menulis untuk bersenang-senang

Pengalaman Maraton Attack on Titan Sampai Sakit Kepala

Diperbarui: 28 Februari 2021   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

sebelumnya saya mau memperingatkan bahwa tulisan ini mengandung spoiler ya. bagi yang gamau kena spoiler silakan diskip saja, karena saya alami sendiri bagaimana nggak enaknya kena spioler anime ini. hihihi..

saya mulai menonton anime Shingeki no Kyojin, atau Attack on Titan sekitar satu bulan yang lalu. mungkin bisa dikatakan terlambat karena season pertama anime ini saja tayang pada 2013. tapi itu tidak menyurutkan tekad saya untuk menonton anime ini dengan seksama.

sebenarnya saya sudah penasaran dengan anime ini sekitar satu tahun lalu. tapi karena belakangan ia hampir tiap minggu nongol di trending twitter, akhirnya saya memutuskan untuk nonton.

episode pertama di season 1 dibuka dengan permasalahan besar, ibu dari tokoh utama, Eren, dimakan oleh titan dan membuat Eren bertekad untuk membunuh semua titan di muka bumi. diceritakan bahwa orang-orang ini tinggal di dalam dinding dengan tiga lapis, dan mereka percaya bahwa dunia di luar tembok sudah kiamat dan hanya mereka yang tersisa dan selamat.

sudah 100 tahun lebih mereka hidup seperti ini, namun beberapa orang yang penasaaran dengan dengan apa yang terjadi di luar tembok secara berkala melakukan ekspedisi. mereka melakukan penjelajahan dan berharap ada secercah harapan agar manusia di dalam tembok dapat "bebas".

namun, tidak sedikit orang di dalam tembok sudah nyaman dengan keadaan seperti itu. hanya orang-orang yang haus akan kebebasan yang mau keluar tembok dan mempertaruhkan nyawanya,

season satu lebih banyak diisi dengan bunuh-bunuhan titan, dan sialnya sang mangaka juga nggak segan-segan untuk membuat tokoh mati di tangan titan. dan adegan itu juga nggak tanggung-tanggung, entah mereka digigit setengah badan, atau ditarik menjadi dua bagian sehingga ususnya keluar kemana-mana.

tentu saja hal ini membuat penonton pesimis bahwa umat manusia bakal menang melawan titan. lalu tiba-tiba muncul sebuah harapan bagi umat manusia, bahwa sang tokoh utama, Eren, ternyata juga titan!

tentu saja ini membuat semua menjadi dilematis, dan membuat alur cerita selanjutnya menjadi sangat politis. di season 2 penonton dibuat merasa klimaks dengan pertempuran mati-matian umat manusia melawan titan, dan titan paling kuat pun sudah keluar. berbagai strategi dan pengorbanan nyawa menjadi warna paling mencolok di season 2 ini. tapi episode menjelang ending di season 3 masih menjadi terepic dalam pengorbanan karena hampir semua prajurit mati, termasuk komandan Erwin.

di season 3 awal semua berjalan sangat politis, mulai dari kudeta hingga pemanfaatan kekuatan si tokoh utama di tangan yang tidak seharusnya. di season ini, tidak sedikit orang yang dibuat bingung apa sebenarnya yang terjadi, siapa sebenarnya bangsa Eldia, Marley, dan sejarah mana yang benar?

dan saya pun mengalami kesulitan memahami alur cerita ketika sudah masuk ke season 3. hingga akhirnya saya memutuskan untuk mencari di youtube dan mendapat pencerahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline