Lihat ke Halaman Asli

Afif Auliya Nurani

TERVERIFIKASI

Pengajar

Mengapa Organisasi itu Penting?

Diperbarui: 23 April 2017   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Organisasi? Boro-boro. Ngerasain tugas kuliah aja udah capek"

"Organisasi? Nggak ah. Mau fokus kuliah aja"

"Emang ngefek buat kelulusan? Nggak toh?"

It's okay. Nggak salah kok. Memang kebanyakan mahasiswa berpikir bahwa menjadi organisatoris merupakan secondary or side activity yang, hmm, bukan kewajiban. Iya, memang bukan. Tidak ada undang-undangnya. But, what makes you different then? Kamu bangun pagi, kuliah, mengerjakan tugas, lulus, kerja, menikah, mengurus anak, and grow old (kalau nggak keduluan sama malaikat izrail ya). Everyone do that. And so do I. Yah, I know life is choice. But you will realize, I bet you will, bahwa side-effect menjadi organisatoris sangatlah besar, di masa kini dan nanti.

Sebelum membahas lebih jauh, I want to change our point of view first. Bahwa organisasi itu banyak sekali macamnya. Tidak hanya yang judulnya Organisasi Mahasiwa blablabla saja. Contohnya seperti ikatan mahasiswa dari neptunus, himpunan mahasiswa prodi nananana, badan eksekutif kampus, hai'ah ila akhirihi, unit-unit kegiatan mahasiswa, dan sebagainya, itu juga bisa dikatakan organisasi. Segala sesuatu yang di dalamnya memuat tentang 'how to organize' adalah organisasi. Bahkan dalam kelas pun juga include organisasi lho.

Okay, here we go.

Organisasi bukan semata-mata untuk menambah teman, followers instagram, dan kenalan (atau ajang cari jodoh mungkin?). It has many benefits for our life, you know. Kamu akan merasakan sensasi sibuk yang berbeda dari sibuknya ngerjakan tugas kuliah yang gitu-gitu aja. And it will makes you feel terbiasa dengan kesibukan. 

Dan tentu saja, sibuk akan membelajari kamu tentang manajemen waktu, ya, when you have to be organizatorist and when you have to be a student. Mana yang menjadi prioritas? Tentu KEDUANYA. Remember this: ketika kamu di kelas, maka jadilah mahasiswa seutuhnya, dan ketika kamu di organisasi, maka jadilah organisatoris seutuhnya. Nggak usah dicampur aduk, apalagi membebani diri atas nama organisasi atau program studi.

Organisasi juga akan membuka jendela-jendela ilmu dalam kehidupan, tentunya di luar ilmu primer yang sedang kamu tempuh di bangku perkuliahan dong. Sharing, discussion, and rapat adalah 3 hal yang paling melekat dalam organisasi. So, nggak cuma ilmu pengetahuan yang kamu dapat, tapi juga ilmu kehidupan. Dan ketika kamu sedang melakukan 3 hal tersebut, it will increases your language skill. Believe me. Dulu aku nggak cakap untuk berlama-lama ngobrol dengan orang lain. 

Apalagi bicara di hadapan banyak orang, lidahku mendadak ngilu, suara pun menciut. Kemudian aku (terpaksa) jadi anggota OSIS di sekolah menengah dulu. And it changed my life. Perlahan kepeecayaan diri itu tumbuh di sana. Dan percaya atau tidak, berorganisasi bakal bikin kamu ketagihan. Iya, semacam kesenangan tersendiri gitu. Asalkan jangan lupa untuk selalu pasang filter ya. Pilih organisasi yang HANYA DAN HANYA JIKA sesuai dengan passion-mu. 

Jadiii, jika ditanya seberapa penting organisasi? Jawabannya PENTING pake BANGET. You will realize that life is not only for postingan status biar di like orang banyak, traveling, culinaring, nongki-nongki, skripsing... once more, S-K-R-I-P-S-I-N-G. Hehe. But, it will changes your ability, intelligency, morality, and so on. Meskipun orang-orang di luar sana yang bilang bahwa organisasi akan membuatmu telat lulus atau bahkan telat nikah, hey, itu mitos meen. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline