Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

APS, APK, dan APM di Indonesia: Masalah dan Solusi

24 Mei 2024   05:39 Diperbarui: 27 Mei 2024   06:59 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: KOMPAS/SUPRIYANTO

Mengapa Angka Partisipasi Pendidikan Penting?

Di Indonesia, tingkat partisipasi pendidikan yang diukur melalui Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Kasar (APK), dan Angka Partisipasi Murni (APM) memberikan gambaran yang luas tentang akses dan keterlibatan penduduk dalam pendidikan formal. 

Setiap metrik ini memiliki peran penting dalam memahami dinamika pendidikan di berbagai jenjang, namun sering kali nilai-nilai ini tidak sepenuhnya dipahami oleh masyarakat.

APS memberi tahu kita tentang jumlah penduduk yang bersekolah dibandingkan dengan jumlah penduduk total, tanpa mempertimbangkan apakah mereka berada dalam kelompok usia yang sesuai untuk jenjang pendidikan yang diikuti. 

Ini adalah indikator yang luas, menangkap setiap individu yang terlibat dalam pendidikan tanpa memandang usia. Sementara APK, menggambarkan total siswa yang terdaftar di setiap jenjang pendidikan, termasuk mereka yang tidak dalam kelompok usia ideal. 

Akhirnya, APM memberikan gambaran yang lebih akurat tentang peserta didik yang berada di usia yang tepat untuk jenjang pendidikan mereka, sehingga lebih tepat untuk melihat efisiensi sistem pendidikan.


Data terbaru (lihat di bps.goi.id) menunjukkan bahwa APK untuk tingkat SD dan SMP di Indonesia relatif tinggi, sering kali mendekati atau bahkan melebihi 100%. Namun, ada penurunan yang signifikan pada tingkat SM/sederajat, di mana angkanya seringkali lebih rendah. Penurunan ini mengindikasikan bahwa banyak remaja yang tidak melanjutkan pendidikan mereka setelah SMP. 

Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah ekonomi, keterbatasan akses ke sekolah lanjutan, atau kurangnya kesadaran tentang manfaat pendidikan lanjutan.

Dengan memahami angka-angka ini, masyarakat dapat menyadari pentingnya mengatasi hambatan yang menghalangi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SM. 

Peningkatan APK di tingkat SM akan tidak hanya mempersiapkan tenaga kerja yang lebih terampil tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan pribadi dan profesional lebih lanjut bagi para siswa. Ini penting karena pendidikan menengah sering kali menjadi dasar bagi keterampilan lanjutan dan pendidikan tinggi, yang keduanya adalah kunci untuk mobilitas sosial dan ekonomi.

Peningkatan Partisipasi Pendidikan Tingkat SM sebagai Prioritas Nasional

Melanjutkan pemahaman tentang pentingnya pendidikan SM/sederajat, kita perlu mengeksplorasi lebih lanjut dampak langsung dan tidak langsung dari meningkatkan angka partisipasi pada tingkat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun