Lihat ke Halaman Asli

Redaksiana News

Pengen jadi Author

Distribusi Jagung Nasional : Polri Kerahkan 1.765 Ton ke Bulog, Perkuat Stok Pangan dan Jamin Kepastian Pasar Petani

Diperbarui: 8 Oktober 2025   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kapolri

OKU Timur, Sumatera Selatan -- Keseriusan Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional kembali tercermin melalui kegiatan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III Tahun 2025. Tidak hanya fokus pada proses penanaman dan pendampingan petani, Polri juga berperan aktif dalam memastikan hasil panen jagung terdistribusi secara merata dan efektif ke gudang-gudang resmi milik Perum Bulog.

Pada momentum panen raya yang terpusat di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Polri bersama Bulog secara simbolis melepas pendistribusian 1.765 ton jagung hasil panen ke gudang-gudang Bulog di berbagai wilayah Indonesia. Dari jumlah tersebut, 614 ton berasal dari wilayah Sumatera Selatan, dan 100 ton jagung dipasok langsung dari OKU Timur, daerah yang menjadi sentra utama pelaksanaan panen raya kali ini.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam sambutannya pada Sabtu, 27 September 2025, menegaskan pentingnya langkah distribusi sebagai bagian dari mata rantai ketahanan pangan. "Khususnya hari ini, kita akan memberangkatkan sebanyak 1.765 ton jagung untuk diserap Bulog. Dan khusus di Provinsi Sumsel, sebanyak 614 ton --- termasuk 100 ton dari OKU Timur --- akan diprioritaskan," ungkap Kapolri.

Distribusi ini merupakan bagian dari rangkaian keberhasilan panen jagung kuartal III yang berlangsung sejak Juli hingga September 2025, di lahan seluas 166.512 hektare yang tersebar di seluruh Indonesia. Hasilnya, lebih dari 751 ribu ton jagung berhasil dipanen, menambah akumulasi total produksi nasional sejak awal tahun yang telah menembus angka 2,8 juta ton.

Namun, panen melimpah tak akan berarti tanpa manajemen distribusi yang tepat. Oleh karena itu, Polri turut mengambil peran krusial dalam mengawal distribusi jagung dari petani ke Bulog, memastikan komoditas strategis ini tidak hanya tersimpan aman di gudang, tetapi juga terdistribusi merata untuk kebutuhan konsumsi dan industri.

Gerakan distribusi jagung ini sekaligus menjadi wujud nyata sinergi Polri dan Bulog dalam memperkuat cadangan pangan nasional. Di satu sisi, petani mendapatkan kepastian pasar yang selama ini kerap menjadi tantangan utama pascapanen. Di sisi lain, masyarakat memperoleh jaminan ketersediaan stok jagung, baik untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga, pakan ternak, maupun kebutuhan industri pengolahan pangan.

"Oleh karena itu, kami terus berupaya mewujudkan hal tersebut dengan dukungan penuh dari kementerian terkait, mitra strategis, masyarakat, dan kelompok tani. Ini adalah kerja bersama," ujar Kapolri.

Lebih jauh, Jenderal Sigit menekankan bahwa pengawalan Polri terhadap sektor pangan tidak berhenti pada tahap panen. Dari proses awal budidaya seperti pemipitan, perawatan tanaman, masa panen, hingga pascapanen dan distribusi, Polri hadir untuk memastikan seluruh rantai produksi pangan berjalan lancar dan berpihak pada kesejahteraan petani.

"Tolong seluruh jajaran terus dukung kelompok tani dan para petani. Mulai dari tahapan awal sampai dengan bagaimana kita membantu meningkatkan penyerapan hasil jagung, agar petani bisa memperoleh hasil yang optimal," tegasnya.

Langkah distribusi ini juga menjadi bagian dari strategi besar pemerintah dalam memenuhi target pengadaan nasional 1 juta ton jagung oleh Bulog pada tahun 2025. Dengan kerja kolaboratif antara institusi negara, lembaga pangan, dan masyarakat, cita-cita swasembada pangan bukan lagi sekadar wacana, melainkan kenyataan yang perlahan mulai terwujud di lapangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline