Lihat ke Halaman Asli

Adie Sachs

TERVERIFIKASI

Hanya Itu

Jokowi Tidak Nyapres, Mega Tegur Eva?

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13948830341797497455

Kicau akun Twitter milik politisi keras PDIP, Eva K Sundari, dikoreksi oleh sebuah akun yang mengatasnamakan ketua umum partainya, Megawati Soekarnoputri. Ralat yang diberikan mungkin ringan dan sepele, namun tafsir yang mengikuti jika tidak dikoreksi memang bisa berbeda.

Ibu Eva berkicau bahwa Jokowi yang "nyapres", tapi dia yang sibuk balas sms karena banyak yang memberi ucapan selamat padanya.

Akun Mega membalas, kalau Jokowi tidak "nyapres", melainkan "dicapreskan".

Mungkin maksud dari ralat yang dimaksud adalah meluruskan sebuah kata "nyapres" yang bisa berarti bahwa Jokowi sendiri yang mencalonkan diri. Sementara kita semua tahu bahwa Jokowi "Dicalonkan", oleh partainya melalui mandat/keputusan sang ketua umum, yang juga diberi wewenang/tugas oleh kongres.

Saya setuju bahwa Jokowi, tidak pernah mencalonkan atau mengajukan diri sebagai calon presiden 2014. Dari raut wajahnya ketika menyatakan diri siap menjalankan mandat dari Megawati, terlihat jelas bahwa Jokowi masih sedang asyik menjadi Gubernur DKI. Bahwa dia mendapat tugas baru sebagi capres, maka Jokowi sulit mengelak karena itu juga tugas untuk mengabdi pada negara. Ibarat prajurit, dia siap ditugaskan dimanapun.

Mungkin jika Jokowi mendapat mandat menjadi calon gubernur di luar Jawa sekalipun, dia akan menjalankannya. Sebab baginya bukan soal jabatan apa yang dimandatkan melainkan siapa memberi perintah dan selama itu untuk membangun ibu pertiwi. Negara memanggil...

Jadi...

Jikalau teman teman sekalian masih ada yang menganggap bahwa Jokowi mencalonkan diri sebagai calon presiden (nyapres), kutu loncat atau bahkan haus kekuasaan? Perlu flashback dengan perlahan. Adakah Jokowi menyatakan diri sebagai ingin jadi capres? Adakah Jokowi ingin mencalonkan diri?

Soal Jokowi menjawab "ndak mikirrr..." "tanyakan pada ibu ketua umum ... " itu adalah maksud bahwa ada proses yang harus dilalui. Jokowi menunjukkan bahwa dia hanya menuruti perintah ... dan itupun dari orang tertentu. Orang yang dia percayai dan hormati.

Dan ketika perintah itu datang, maka dia harus siap menjalankannya. Mengembannya. Betapapun itu menuai pro-kontra atau bahkan begitu berat dengan segala aral yang menghalangi. Jika karir politik Jokowi hancur karena menjalankan tugas dari orang yang dia percayai, maka kehancuran itu akan terasa membanggakan. Atau sebaliknya, jika dia berhasil menjalankan tugas, maka sebuah kepuasan batin akan menjadi hadiahnya.

Jokowi itu dicapreskan, bukan nyapres. Mau berpolemik dengan frasa itu? Silahkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline