Lihat ke Halaman Asli

Relevensi konsep dalam kepemimpinan islam di era moderen

Diperbarui: 4 September 2025   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Relevansi Konsep Kepemimpinan Islam di Era Modern

Kepemimpinan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, baik dalam lingkup keluarga, organisasi, maupun negara. Dalam Islam, kepemimpinan dipandang sebagai amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 58 yang menyeru agar amanah disampaikan kepada yang berhak dan setiap keputusan diambil dengan adil. Dengan demikian, kepemimpinan dalam Islam bukan sekadar jabatan, melainkan tanggung jawab spiritual, moral, dan sosial.

Prinsip-Prinsip Kepemimpinan dalam Islam

Konsep kepemimpinan Islam memiliki beberapa prinsip mendasar. Pertama, keadilan, yakni pemimpin harus mampu bersikap adil terhadap semua pihak tanpa diskriminasi. Kedua, musyawarah (syura), di mana pemimpin tidak boleh bertindak otoriter melainkan melibatkan pendapat orang lain dalam pengambilan keputusan. Ketiga, amanah, yaitu menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab serta mengutamakan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi. Keempat, keteladanan (uswah hasanah), di mana pemimpin harus menjadi contoh dalam sikap, ucapan, dan perbuatan.

Prinsip-prinsip ini tidak hanya berlaku di masa Rasulullah SAW, tetapi tetap relevan hingga era modern. Bahkan, dalam dunia yang semakin kompleks dan global, prinsip-prinsip tersebut semakin dibutuhkan sebagai pedoman moral dalam memimpin.

Relevansi di Era Modern

Era modern ditandai dengan kemajuan teknologi, keterbukaan informasi, serta dinamika sosial-politik yang cepat berubah. Tantangan global seperti korupsi, ketidakadilan, kesenjangan sosial, dan krisis moral menuntut hadirnya kepemimpinan yang kuat sekaligus berintegritas. Dalam konteks ini, konsep kepemimpinan Islam memiliki relevansi yang tinggi.

Pertama, nilai keadilan yang ditekankan Islam sangat penting untuk mengatasi praktik penyalahgunaan kekuasaan dan diskriminasi. Di tengah maraknya kasus korupsi dan ketidakadilan sosial, pemimpin yang adil menjadi harapan bagi terciptanya masyarakat yang sejahtera.

Kedua, musyawarah sebagai prinsip kepemimpinan Islam sejalan dengan konsep demokrasi modern. Sistem demokrasi menekankan partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan, sementara syura mendorong pemimpin untuk mendengar, menghargai, dan mempertimbangkan aspirasi masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa Islam tidak bertentangan dengan demokrasi, melainkan memperkaya praktiknya dengan nilai spiritual.

Ketiga, keteladanan sangat dibutuhkan di era modern ketika krisis moral kerap melanda para pemimpin. Banyak pemimpin kehilangan kepercayaan publik karena tidak konsisten antara ucapan dan tindakan. Dalam Islam, seorang pemimpin harus menunjukkan integritas pribadi sehingga dapat menjadi teladan bagi yang dipimpinnya.

Keempat, konsep amanah sangat relevan dalam mengelola kekuasaan di zaman modern. Kekuasaan dalam Islam bukanlah privilese untuk kepentingan pribadi, melainkan titipan dari Allah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Kesadaran ini dapat mencegah pemimpin dari perilaku zalim dan menyalahgunakan jabatannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline