Lihat ke Halaman Asli

Blasius Mengkaka

TERVERIFIKASI

Guru.

Pontius Pilatus (16-36 M), Sang Pengemudi Ulung Sejarah

Diperbarui: 30 Juni 2020   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lukisan Mihály Munkácsy (1881) berisi peristiwa saat Yesus dihadapkan kepada Pontius Pilatus. (Gambar: Istimewa).

     Tentang Pontius Pilatus

     Nama Pontius Pilatus muncul dalam bagian terpenting dari iman kristen. Pontius Pilatus adalah penguasa Romawi yang namanya disebutkan dalam pengakuan iman kristen, yakni: Aku Percaya. Ia merupakan salah satu dari 3 penguasa Romawi kuno yang menonjol dalam akhir hidup Yesus. Namanya tertulis dalam Injil. Pada waktu itu, Pontius Pilatus memerintah sebagai prefek Yudea atau Gubernur Yudea. Kaiser Romawi kuno waktu itu dijabat oleh Kaiser Tiberius (14 M- 37 M).

     Pengakuan iman kristen menyebutkan, "...yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, wafat dan dimakamkan..". Tentu saja pengakuan iman ini menunjukkan betapa pentingnya kedudukan Pontius Pilatus sebagai prefek atau setara Gubernur Romawi kuno di Yudea dalam sejarah kristen.

     Gubernur Pontius Pilatus adalah ksatria tingkat tertinggi kedua dalam struktur sosial Romawi kuno. Pada puncaknya adalah Kaiser Tiberius sebagai pemenang perang sipil. Kaiser Tiberius  mengangkat banyak pejabat penting. Secara politik, banyaknya para pejabat sipil Romawi kuno berada di bawah kendali Kaiser Tiberius agar dapat mengimbangi peran para aristokrat senat.   

     Pontius Pilatus sebenarnya tidak berada di keturunan salah satu penguasa lama Romawi kuno. Oleh sebab para penguasa yang berhak telah tiada karena meninggal dunia dalam perang tanpa akhir di wilayah kekaisaran Romawi kuno, maka peluang-peluang baru terbuka bagi orang-orang kaya di sekitarnya.

     Sebagai perfek Yudea, Pontius Pilatus berada di bawah kendali Gubernur Jenderal Suriah sekaligus Panglima Tentara Romawi Timur, yakni: Gubernur Jenderal Publius Silpicius Quirinus. Sehingga Pontius Pilatus adalah Gubernur ke-5 untuk wilayah Palestina. Jabatan Gubernur Jenderal membawahi beberapa Gubernur.

     Gubernur Pontius Pilatus adalah contoh penguasa yang koruptif, penuh kekerasan dan keserakahan. Pontius Pilatus melawan keyakinannya sendiri dengan menjatuhkan hukuman mati terhadap Yesus atas desakan orang-orang Yahudi. Akibatnya, orang-orang kristen selalu memusuhi orang-orang Yahudi.

     Pada masa Yesus, 2 budaya yang beradab, yakni: budaya Romawi dan budaya Yahudi saling berseberangan. Keduanya menolak helenisasi. Para penguasa Romawi kuno mempelajari budaya helenisme dan Yunani, mengagumi namun kebal terhadapnya. Orang-orang Romawi mengutamakan kemenangan perang. Prinsipnya: Sieg oder Tod, menang atau mati.

     Orang Yahudi tetap bersetia kepada Yahwe tetapi menolak pengaruh helenisme. Kultus Kaiser adalah pemersatu. Tetapi Yahudi menolak kultus terhadap Kaiser Romawi. Itulah sebabnya semua tentara Pontius Pilatus diambil dari orang-orang bukan Yahudi helenistik yang membenci orang Yahudi karena banyak orang Yahudi mengunjungi kuil Yerusalem untuk festival paskah.

     Ketua dewan tinggi para imam Yahudi ialah imam besar Kayafas. Ia sedang menunggu Yesus di Yerusalem. Tradisi alkitabiah dari Yahudi, menurut  sudut pandang yurisprudensi Yahudi, kasus Yesus adalah jelas. Ia dituduh sebagai pengkhotbah pengembara. Yesus juga dituduh untuk membujuk Israel agar menyembah berhala. Hukumannya adalah rajam berdiri. Tapi tuduhan itu tidak terbukti. Yesus tidak menyuruh orang Israel menyembah berhala. Sehingga hukuman rajam berdiri tidak bisa diberlakukan. Sejarah harus mencatat bahwa Yesus dibebaskan saat di pengadilan Imam besar Kayafas.

     Bebas dari imam besar Kayafas, mereka mengarang ceritera baru: Yesus adalah pemimpin pemberontakan. Tuduhan pemberontakan terhadap Romawi atas Yesus membuat Yesus harus berhadapan dengan para penguasa Romawi kuno.  Pejabat penting Romawi kuno yang berhak menghakimi Yesus adalah Hakim Gubernur Pontius Pilatus. Sesuai kelaziman secara juresprudensi, Pontius Pilatus harus menginterogasi Yesus dan meneliti sebelum menjatuhkan jenis hukuman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline