Lihat ke Halaman Asli

Ram Tadangjapi

Cuma senang menulis

Resensi Film "In Dubious Battle" (2016)

Diperbarui: 28 Maret 2019   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.en.m.wikipedia.org

With respect, we never had a chance to own nothing.

Mac McLeod (James Franco) dan Jim Nolan (Natt Wolff) menyusup ke dalam kelompok pekerja pemetik apel di lahan milik Chris Bolton (Robert Duvall). Mac merupakan pengorganisir kaum buruh dan pekerja untuk melawan kesewenang-wenangan pemilik modal/lahan, sementara Jim baru saja bergabung ke kelompok Mac dengan cita-cita dan idealisme yang tinggi.

Misi mereka terhadap kelompok pekerja pemetik apel tersebut adalah menggerakkan para pekerja untuk melakukan perlawanan pada Chris Bolton yang menggaji mereka sangat murah, Mac dan Jim mencari cara agar kehadiran mereka dapat diterima di kelompok tersebut, tindakan mereka saat membantu persalinan Lisa London (Selena Gomez) putri dari London (Vincent D'Onofrio) yang merupakan orang yang dianggap sebagai pemimpin di kelompok tersebut ternyata sangat membantu. Misi mereka mulai menampakkan hasil saat terjadi insiden kecelakaan yang menimpa salah satu pekerja, Mac dan Jim lalu memprovokasi kelompok pekerja tersebut untuk melakukan aksi pemogokan terhadap Bolton sekaligus menuntut Bolton untuk memenuhi sejumlah permintaan kelompok pekerja termasuk kenaikan upah.

Mac dengan cermat telah mempersiapkan dan mengantisipasi sejumlah hal untuk mendukung aksi pemogokan, ia berhasil membujuk Mr. Anderson (Sam Shepard) yang merupakan saingan Bolton untuk menyediakan lahan untuk menampung kelompok pekerja yang melakukan pemogokan. Sementara Jim tak mampu menahan perasaannya pada Linda sehingga keduanya dekat meskipun belum menjadi sepasang kekasih.

Bolton tak mau tinggal diam melihat pemogokan tersebut, berbagai cara ia lakukan untuk menggagalkan aksi kelompok pekerja itu mulai dari perundingan hingga menggunakan cara-cara kotor dan kejam. Mac dan Jim harus menghadapi kondisi mental anggota kelompok pekerja yang mereka galang mulai rapuh, sementara mereka berdua pun harus menyelesaikan konflik pribadi yang merintangi tujuan dan misi mereka.

Screenchoots, dokumentasi pribadi

Film arahan James Franco ini diadaptasi dari novel karya John Steinbeck. James Franco yang juga merangkap sebagai aktor utama tampaknya sangat idealis untuk menuangkan kisah dari novel ke dalam sajian gambar yang menyatu, pada awal-awal film intensitas ritme ceritanya berjalan padu dengan dinamis, sayangnya saat masuk ke pertengahan film ini seperti  kehabisan nafas untuk mempertahankan ritme ceritanya yang sudah menjanjikan bakal seru dibagian awal. Subplot cerita tentang kisah asmara antara Lisa dan Jim juga terkesan nanggung digambarkan dan selesai begitu saja tanpa ada konklusi yang meyakinkan.

James Franco sudah memberikan performa akting baik sebagai aktivis penggerak massa yang penuh taktik dan kadang kehilangan nurani, namun karakternya tidak berkembang dengan baik untuk menggambarkan keadaan emosi yang dialaminya. Natt Wolff dan Selena Gomez tidak terasa chemistry-nya sebagai pasangan yang bertolak belakang menilai keadaan, tapi Wolff masih baik menjalankan chemistry-nya dengan James Franco sehingga lebih menarik melihat interaksi dua aktivis dengan pola pikir yang berbeda dalam mengorganisir massa. Justru aktor-aktor kawakan seperti Robert Duvall, Sam Shepard, Vincent D'Onofrio hingga Ed Harris tampil cukup menawan meski mereka tampil di beberapa scene saja.

Terlepas dari semua kekurangan itu film ini masih mampu memberikan gambaran tentang kondisi kaum pekerja saat masa depresi melanda Amerika Serikat di media tahun 1930-an.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline