Lihat ke Halaman Asli

Pak, Terima Kasih Nasihatnya (Bagian 1)

Diperbarui: 18 Juli 2021   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Waktu sudah menunjukan pukul tujuh pagi, aku sudah rapi mengenakan jas dan sepatu. Pak salim, sopir pribadiku sudah menunggu didepan pintu. Pagi itu suasana cerah, di jalanan terlihat orang lalu lalang dengan motor dan mobilnya. Pak Salim membukakan pintu untukku dengan senyumnya yang khas.

"Selamat pagi pak, kok kelihatannya pagi ini senang sekali" tanyaku

"Lho bukannya saya biasanya seperti ini?" jawabnya

"Tidak. Kali ini saya lihat wajah lebih cerah dari hari biasanya pak. Ada apa to? Cerita aja hehe"

"Sambil jalan saja pak. Mari masuk dulu pak."

Aku pun masuk. Dari dalam kulihat mbok diyah yang sedang sibuk meng ngepel lantai atas. Kami pun berangkat. Kulihat banyak pedagang kaki lima berjajar di sepanjang jalan depan rumah.  Kami sudah berjalan lima menit, aku pun bertanya pada Pak Salim.

"Jadi, apa yang membuat njenengan senang pak?" tanyaku pada Pak Salim

"Emm, jadi gini pak. Kemarin saya dapat kabar dari Ayu, kalau dia berhasil lulus tes seleksi masuk perguruan tinggi".

"Wah selamat ya pak. Diterima dimana putrinya pak?"

"Alhamdulillah di ITB." Jawabnya

"Alhamdulillah, wajar kalau pagi ini wajahnya cerah sekali"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline