Mohon tunggu...
Ammar Tsaqif
Ammar Tsaqif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

saya senang berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Dalam Auditing, Akuntansi Managerial dan Keuangan

15 Januari 2024   22:40 Diperbarui: 15 Januari 2024   22:42 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Etika dalam auditing melibatkan pengumpulan dan evaluasi bukti secara sistematis dan objektif terkait asersi aktivitas ekonomi. Tujuannya adalah menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan. Audit harus direncanakan dan dilaksanakan oleh auditor dengan maksud memperoleh keyakinan memadai tentang ketiadaan kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, terlepas dari apakah kesalahan tersebut berasal dari kecurangan atau kesalahan. Etika dalam akuntansi manajerial melibatkan teori tentang kebaikan perilaku manusia dan sejauh mana hal tersebut dapat ditentukan oleh akal sehat. Auditor harus merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang ketiadaan salah saji material dalam laporan keuangan, terlepas dari apakah kesalahan tersebut berasal dari kecurangan atau kesalahan. Di sisi lain, akuntansi keuangan melibatkan seni membuat laporan keuangan sesuai dengan persyaratan pihak internal dan eksternal. Manajemen keuangan sebagai subbidang menggunakan prinsip-prinsip keuangan dalam organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui manajemen sumber daya dan pengambilan keputusan yang efektif. Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen akuntansi merupakan teori mengenai baik buruknya perilaku manusia dan sejauh mana hal tersebut dapat ditentukan oleh akal sehat. Akuntansi keuangan melibatkan seni pembuatan laporan keuangan yang memenuhi kebutuhan pihak internal dan eksternal. Manajemen keuangan, sebagai cabang keuangan, menggunakan prinsip-prinsip keuangan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai dalam organisasi. Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen akuntansi adalah subbidang keuangan yang berkembang pesat dan memiliki dampak langsung pada kehidupan individu dan organisasi. Meskipun terdapat berbagai bidang studi, keuangan menawarkan banyak peluang kerja. Manajemen keuangan, sebagai cabang keuangan, bertujuan menciptakan dan mempertahankan nilai dalam suatu organisasi melalui pengambilan keputusan yang baik dan pengelolaan sumber daya. Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan bidang keuangan yang luas dan dinamis, memberikan dampak besar pada kehidupan setiap individu dan organisasi. Penerapan prinsip-prinsip keuangan dalam manajemen keuangan bertujuan menciptakan dan mempertahankan nilai dalam suatu organisasi melalui pengambilan keputusan yang baik dan pengelolaan sumber daya. Keuangan sebagai bidang studi menawarkan banyak kesempatan karir bagi para profesional yang berminat. Berikut beberapa contoh etika yang harus dipatuhi oleh para pelaku akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen: 1. Competence (Kompetensi): Kompetensi merujuk pada kapasitas untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Auditor harus tekun menerapkan keterampilan dan pengetahuan profesional, menjaga tingkat kompetensi, melaksanakan tanggung jawab sesuai undang-undang, dan menyajikan laporan yang komprehensif dan transparan. 2. Confidentiality (Kerahasiaan): Kerahasiaan mencegah akses pihak yang tidak berkepentingan terhadap data yang diberikan untuk tujuan tertentu. Auditor harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh dari pekerjaan dan hubungan profesional, termasuk tidak mengungkapkan informasi rahasia, menjaga kerahasiaan informasi kepada bawahan, dan tidak menggunakan informasi rahasia yang diperoleh. 3. Integrity (Kejujuran): Integritas mencerminkan konsistensi dan keteguhan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai dan keyakinan yang luhur. Auditor harus dapat dipercaya, adil, dan jujur dalam hubungan profesionalnya. Ini melibatkan menghindari kegiatan yang dapat menghambat kemampuan, menolak hadiah atau bantuan yang dapat mempengaruhi tindakan di tempat kerja, mengetahui dan mengkomunikasikan batasan profesional, serta tidak berpartisipasi dalam kegiatan yang dapat mencemarkan nama baik perusahaan profesi. 4. Objectivity (Objektivitas): Objektivitas adalah ketidakberpihakan, di mana pernyataan harus diterima oleh semua pihak tanpa didasarkan pada asumsi, prasangka, atau nilai-nilai subjektif. Auditor harus menyajikan informasi akurat dalam jumlah yang cukup, memberikan semua informasi terkait yang diperlukan untuk memahami laporan atau rekomendasi yang disampaikan. Penerapan prinsip-prinsip etika ini menjadi landasan penting dalam menjalankan tugas akuntansi keuangan dan manajemen dengan integritas, transparansi, dan profesionalisme.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun