Problem-problem sosial dan politik bukanlah goal yang dicita-citakan para pendiri bangsa. Juga bukanlah goal yang dicari dan diharapkan generasi penerus bangsa. Ini sebuah anomali yang tidak bisa dihindari dalam sejarah, namun perlu dihadapi dan diselesaikan. Mengapa? Sebab, kedewasaan bangsa ini tidak hanya diukur dari seberapa besar ia mampu menghindari masalah, tetapi juga diukur dari seberapa besar ia mampu mengatasi masalahnya. Lantas, apa yang dapat kita lakukan?

Dengan panduan (1) Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan (5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, kita semua dituntut untuk memikul tanggung jawab moral ini, serentak siap untuk dilahirkan kembali. Apakah saya terlampau menyederhanakan makna dari momentum 1 Juni 2016 di Bandung kemarin? Anda bebas menilainya. Itu saja dulu deh. Wasalam.
Bagas De'
Tinggal di Nitra, Slovakia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI