Mohon tunggu...
Amirul Hakim
Amirul Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu sejarah Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masalah Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia Saat Ini

19 Mei 2022   06:38 Diperbarui: 19 Mei 2022   06:58 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan dan kebudayaan merupakan dua unsur penting dari banyaknya unsur kemajuan serta kualitas sebuah bangsa. Dengan pendidikan yang baik, bangsa diharapkan menciptakan sumber daya manusia yang dapat bermanfaat bagi bangsanya dan dunia. Sedangkan dengan kebudayaan yang terus dilestarikan, sebuah bangsa tidak akan lupa jatidirinya. 

Sayangnya, dua unsur tersebut saat ini di Indonesia merupakan dua unsur yang sering mendapatkan permasalahanpermasalahan. Baik masalah yang datang dari dalam bangsa itu sendiri, atau bahkan datang dari luar.

Di sektor pendidikan, sejak dulu sampai sekarang, permasalahan terus terjadi bahkan, menurut saya permasalahannya semakin bertambah seiring dijalankannya pendidikan melalui daring karena adanya virus covid-19 ini. Sejak dulu sampai sekarang permasalahan pendidikan
terletak di sistem serta masih adanya ketimpangan pendidikan didalam masyarakat. 

Sistem disini berhubungan dengan kualitas negara, sekolah, guru, orang tua, bahkan murid itu sendiri. Saat ini, Indonesia masih kekurangan guru yang berkualitas, yang dapat membimbing anak didiknya terkait ilmu pengetahuan dan teknologi, serta moral yang baik. 

Hal ini juga pengaruh dari pemerintah yang belum mampu membereskan persoalan guru-guru seperti gaji guru yang masi rendah, pelatihan-pelatihan yang masih kurang, dll.

Ketimpangan pendidikan juga merupakan salah satu permasalahan yang masih ada sampai sekarang. Sekolah-sekolah masih ada yang terbelakang, fasilitas-fasilitas yang kurang merata baik sarana maupun prasarana. 

Ketimpangan ini berakibat kepada guru dan murid yang tidak dapat memaksimalkan potensi dalam dirinya. Sehingga lulusan-lulusan yang dihasilkan, tidak memiliki skill kemampuan yang berguna bagi kehidupannya. Hasilnya berdampak kepada angka pengagguran yang semakin tinggi.

Di masa virus covid-19 ini, pembelajaran yang dilakukan secara daring ternyata memberikan dampak positif sekaligus memberikan dampak negatif. Hal ini tergantung orang yang menyikapinya. Bagi orang yang diberikan fasilitas secara mudah, serta keinginan dirinya untuk belajar, pendidikan secara daring sangat optimal dilaksanakan. Baik dari segi waktu maupun kondisi. 

Banyak ilmu yang mudah kita dapatkan di internet, baik pendidikan politik, ekonomi, sosial, agama, dll. Namun bagi orang yang menyikapi daring ini dengan segala hambatannya, pendidikan lewat daring menjadi kekurangan. 

Banyak murid yang tidak mampu membeli gadget atau laptop sekaligus paket data untuk belajar daring, atau bahkan banyak sekali murid yang mengabaikan guru atau dosen ketika pembelajaran melalui daring.

Pembelajaran daring dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai pembelajaran yang tidak efektif, para siswa terkadang hanya sekedar diberi materi serta penugasan yang terlalu banyak. Sehingga siswa tidak dapat memahami apa yang mereka pelajari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun