Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dana Miliaran untuk Teman Ahok

10 Maret 2016   19:33 Diperbarui: 10 Maret 2016   22:07 3399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Relawan kerap dicurigai oleh berbagai pihak. Salah satu pihak yang biasanya sering mencurigai relawan adalah mereka yang merasa terancam dengan adanya relawan ataupun mereka yang tidak suka dengan aktivitas relawan yang dianggap akan merugikan dirinya atau kelompoknya. Kecurigaan terhadap relawan bisa beraneka macam, dari jumlah yang dianggap fiktif, bukan murni relawan, asal-usul dana relawan, dan lain sebagainya.

Salah satu relawan yang sekarang menjadi pusat perhatian adalah Teman Ahok. Teman Ahok adalah sekumpulan relawan yang mendukung Ahok untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur Independen alias tanpa melalui Partai Politik (Parpol) pada Pilgub DKI Februaruari 2017 tahun depan. Untuk memuluskan langkah Ahok menjadi Cagub Independen, maka Teman Ahok harus mengumpulkan dukungan sebanyak sekitar 525 ribu formulir dukungan dan KTP warga DKI Jakarta. 

Dalam melaksanakan aktivitasnya tentu saja teman Ahok memerlukan dukungan dana. Berdasarkan informasi dari situs Teman AHok, selama ini dana yang didapatkan oleh Teman Ahok berasal dari Donasi pihak ketiga dan Penjualan Merchandise. Sayang tidak disebutkan siapa pihak ketiga tersebut. Hal ini menjadi salah satu pekerjaan rumah Teman Ahok untuk membuat Laporan Keuangan yang transparan dan akuntabel. Sangat baik bila laporan keuangan tersebut juga diaudit oleh Akuntan Publik dan hasil auditnya dipublikasikan secara luas.

Hal ini tentunya akan menambah kepercayaan masyarakat terhadap Teman Ahok. Efeknya akan sangat positif yaitu bertambahnya dukungan untuk Ahok baik secara langsung dengan memberikan formulir dan KTP, ataupun dukungan saat berlangsungnya Pilgub dengan memilih Ahok.

Terkait donasi pihak ketiga, sebenarnya Teman Ahok bisa relatif mudah mendapatkan dana donasi dari pendukung Ahok. Berdasarkan data di situs Teman Ahok hari ini (10 Maret 2016 pukul 12.04), sudah mendapat 781 ribu dukungan KTP warga Jakarta. Jumlah ini sudah jauh melebihi jumlah dukungan minimal yang dibutuhkan sebesar 525 ribu dukungan KTP.

Anggap saja ada 100.000 pendukung setia Ahok secara sukarela menyumbang sebesar Rp50ribu setiap bulan. Otomatis akan terkumpul dana sebesar Rp5 miliar (100.000 X Rp50ribu) setiap bulan. Selama setahun akan didapatkan Rp60 miliar. Akan makin bertambah bila makin banyak yang menyumbang. Apalagi bila makin banyak yang menyumbang diatas Rp50ribu. Otomatis dana tersebut sangat mencukupi dalam operasional Teman Ahok, bahkan untuk keperluan Kampanye Ahok. Yang menjadi kuncinya adalah pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel, diaudit oleh Akuntan Publik dan dipublikasikan up to date secara berkala dan real time.

Apakah hal tersebut memungkinkan? Sangat memungkinkan. Inilah salah satu kekuatan relawan yang rela berkorban. Beda dengan mekanisme melalui partai yang biasanya malah meminta mahar sebagai tanda jadi dan biaya kampanye berikut keuntungannya.

Relawan yang memberikan bantuan berupa hartanya seperti ini pernah saya saksikan sendiri saat awal-awal pendirian Partai Keadilan sekitar tahun 1999 yang lalu. Saat itu dalam sosialisasi pada pendukungnya, selalu dilakukan kegiatan penggalangan dana secara spontan. Para pendukungnya pun tidak segan memberikan uang yang dimilikinya baik sebagian kecil, sebagian besar hingga semuanya. Bahkan ada yang rela mencopot perhiasan seperti cincin, gelang, kalung, anting, jam tangan untuk disumbangkan.

Sekarang, tinggal bagaimana Teman Ahok dan para pendukung Ahok mewujudkan hal tersebut. Jadi, dana miliaran dari pendukung untuk mendukung pencalonan Ahok sebagai Cagub DKI Jakarta, sangat memungkinkan dan bukan sesuatu yang mustahil. Salam.  

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun