Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Agar Tidak Menggunakan HP di Dalam Pesawat

2 Januari 2015   16:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:58 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Masih sering menggunakan telepon seluler (ponsel) setelah berada di pesawat? Entah itu saat baru akan berangkat atau setelah mendarat? Menurut penilaian saya setidaknya ada empat kategori penumpang yang senang menggunakan ponsel di dalam pesawat.

Pertama, Anda baru pertama kali naik pesawat terbang sehingga tidak tahu bahwa hal tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan penerbangan apalagi tahu ada peraturan yang melarangnya. Kedua, Anda orang yang tidak tahu malu sehingga walaupun telah tahu hal itu terlarang namun tetap menggunakannya. Ketiga, Anda orang yang teramat bodoh dan atau tidak bisa membaca, sehingga tidak tahu arti dan maksud dari pengumuman larangan menggunakan ponsel baik melalui pengeras suara, teguran awak pesawat ataupun yang tertulis tepat di depan tempat duduk. Keempat, Anda baru saja memiliki atau membeli ponsel baru, sehingga penasaran dan tidak sabar untuk selalu mencoba memakainya bahkan mungkin saat itu dengan bangga memamerkannya.

Bersyukurlah bila Anda telah terbiasa tidak menggunakan ponsel saat di dalam pesawat karena berarti tidak termasuk dalam empat kategori penumpang pesawat tersebut. Untuk Anda yang masih hobi menggunakan ponsel di dalam pesawat, berikut beberapa tips agar bisa menghindari kebiasaan atau kebebalan yang membahayakan diri sendiri dan juga orang lain dalam penerbangan bersama Anda.

1. Beritahukan keberangkatan pesawat paling lambat saat telah dipanggil masuk pesawat.

Keberangkatan dengan menggunakan pesawat terbang adalah perjalanan yang terjadwal dengan teratur. Sangat banyak waktu untuk memberitahukan keberangkatan kepada seluruh keluarga dimanapun mereka berada termasuk yang dimaksudkan akan menjemput saat sampai di tempat tujuan. Saat mendengar panggilan agar penumpang memasuki pesawat, tidak perlu buru-buru bangkit karena akan antri juga. Selain itu, setiap penumpang sudah mendapatkan tempat duduknya masing-masing, tidak akan ada yang berdiri walaupun masuk ke dalam pesawat paling terakhir. Ingat, Anda bukan sedang menaiki bus kota di Jakarta atau kereta komuter yang siapa cepat dia dapat tempat duduk atau posisi yang nyaman.

Sambil memperhatikan jalannya antrian, Anda bisa menelpon siapapun untuk mengabarkan sebentar lagi pesawat akan segera berangkat. Atau bila tidak sabaran, saat sambil berdiri dalam antrian untuk masuk ke pesawat, bisa sambil menelepon, bersms, bbm, hingga update status tentang keberangkatan anda menggunakan pesawat.

2. Saat pesawat baru saja mendarat.

Pasti awak pesawat memberitahukan bahwa ponsel baru bisa dipakai setelah berada di terminal kedatangan bandara. Oleh karena itu duduk santai saja sampai lampu tanda mengenakan sabuk pengaman dimatikan, bertanda sudah diperbolehkan melakukan aktivitas. Juga tidak perlu buru-buru seolah berlomba siapa yang lebih dulu ingin mengambil barang-barang di bagasi kabin dan keluar dari pesawat. Mengalir saja ikuti antriannya. Tidak perlu heboh.

Jangan khawatir untuk memberitahukan penjemput anda bahwa pesawat sudah mendarat. Tahukah Anda? Saat pesawat baru saja mendarat, maka pihak bandara akan mengumumkan ke pengeras suara bahwa pesawat yang anda tumpangi sudah mendarat. Apalagi penjemput Anda pastinya juga akan mengawasi monitor informasi untuk mengetahui apakah pesawat yang Anda tumpangi sudah mendarat atau belum atau bahkan delay. Tanpa ditelpon pun pasti penjemput sudah tahu, jadi tidak perlu buang-buang pulsa. Justru saat sudah berada di bandara atau saat mengantri pengambilan bagasi pesawat adalah saat yang tepat untuk menelpon. Anda dapat memberitahu akan keluar beberapa menit lagi atau saling janjian akan menunggu ditempat tertentu. Hal ini lebih efektif karena memberi kepastian pada penjemput anda.

---

Demikian tips yang bisa dicoba agar bisa sembuh dari penyakit menggunakan ponsel saat berada di dalam pesawat terbang. Setelah dua atau tiga kali melaksanakan tips ini, insya allah akan terbiasa. Sangat luar biasa bila baru pertama kali naik pesawat terbang namun sudah bisa melakukannya. Semoga dengan kebiasaan ini, kita akan cepat keluar dari empat kategori penumpang pesawat tersebut. Apalagi empat kategori penumpang tersebut rentan membuat penumpang lain termasuk awak pesawat menjadi emosi karena akan membahayakan nyawa semua orang.

Jangan sampai ada penumpang yang kesal dan ikut memarahi Anda, tentu saja hal ini akan memalukan bukan? Apalagi bila Anda yang sedang dimarahi karena memakai ponsel di dalam pesawat juga ikut marah-marah baik pada penumpang yang peduli keselamatan penerbangan ataupun pada awak pesaat yang memperingati. Bila sampai hal ini terjadi dan ada yang merekamnya menggunakan kamera (tentu saja kamera tanpa ponsel atau ponsel kamera dalam mode penerbangan/tanpa sinyal) lalu diupload di youtube, tentu saja Anda akan malu, keluarga anda akan malu, istri/suami dan anak-anak akan malu karena kelakuan Anda yang tidak tahu malu itu. Malu akan tambah besar lagi bila ada stasiun televisi yang menyiarkannya berkali-kali. Bukan itu saja, awak pesawat pun sangat mungkin akan mengeluarkan Anda dari pesawat dan menyerahkan anda ke polisi penerbangan dengan sangkaan dan bukti-bukti membahayakan keselamatan penerbangan. Tentu saja Anda akan rugi besar, sudah tidak jadi berangkat padahal sudah bayar tiket pesawat yang uangnya tidak bisa dikembalikan, juga harus menjalani proses hukum sesuai peraturan yang berlaku.

Tidak mau malu dan rugi? Patuhi peraturan keselataman penerbangan. Matikan ponsel saat berada di pesawat terbang. Jangan mau jadi empat kategori penumpang yang memalukan. Mungkin ada yang mau menambahkan? Silahkan. Salam :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun