Mohon tunggu...
Amilatul Khoiriyah
Amilatul Khoiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya merupakan seorang mahasiswi yang memiliki minat dalam bidang kepenulisan dan konten kreator.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Batalnya Rencana Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur

6 Juli 2022   07:41 Diperbarui: 6 Juli 2022   07:54 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Candi Borobudur merupakan kekayaan budaya Indonesia yang telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 1991. Candi Borobudur diakui sebagai salah satu monumen Buddha terbesar di dunia, dan dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 Masehi pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra. Candi ini terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Beberapa waktu yang lalu, masyarakat Indonesia sempat dihebohkan dengan rencana pemerintah untuk menaikkan harga tiket Candi Borobudur menjadi Rp 750 ribu untuk warga lokal dan US$ 100 untuk wisatawan mancanegara. Tentunya harga tersebut dinilai sangat mahal terlebih untuk warga lokal yang pastinya tidak semua warga memiliki tingkatan ekonomi yang sama.

Rencana kenaikan harga tiket Candi Borobudur diikuti dengan rencana pembatasan jumlah wisatawan yang masuk ke Candi Borobudur sebanyak 1.200 orang per hari. Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono mempertegas rencana pemerintah terkait kenaikan harga tiket Candi Borobudur seharga Rp 750 ribu per orang untuk wisatawan lokal yang hanya akan menaiki Candi Borobudur. Jadi, bagi wisatawan lokal yang tidak akan menaiki Candi Borobudur masih tetap dengan harga Rp 50 ribu per orang.

Wisatawan lokal yang membayar dengan harga Rp 50 ribu hanya diperbolehkan menikmati wisata di kawasan Candi Borobudur saja yang meliputi pelataran atau halaman candi. Edy Setijono menambahkan, pemberlakuan tersebut juga sama untuk wisatawan mancanegara yang tidak menaiki Candi Borobudur hanya dikenakan tarif sebesar US$ 25 seperti semula. Namun, terdapat tarif istimewa bagi pelajar yang akan menaiki Candi Borobudur untuk keperluan pendidikan dikenakan tarif sebesar Rp 5.000 saja per siswa. Kuota yang diberikan untuk jatah siswa hanya 20 sampai 25 persen per hari dari total pengunjung atau sekitar 200 sampai 300 siswa per hari.

Esensi Rencana Kenaikan Harga Tiket 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan penjelasan terkait langkahnya dalam menaikkan harga tiket Candi Borobudur, semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya Indonesia. Luhut percaya bahwa dengan naiknya harga tiket tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempelajari peninggalan sejarah dan budaya serta meningkatkan rantai ekonomi masyarakat setempat.


Kenaikan harga tiket menurut Luhut, dapat membantu menyerap tenaga kerja seperti tour guide karena untuk wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara yang akan naik ke Candi Borobudur diwajibkan memakai jasa tour guide. Edy Setijono selaku direktur utama Candi Borobudur menambahkan, orang yang akan menaiki Candi Borobudur dengan harga Rp 750 ribu adalah orang-orang yang memang berniat untuk belajar bukan hanya foto-foto.

Tujuan utama masyarakat berwisata ke Candi Borobudur pastinya adalah untuk mempelajari sejarah dan memperkenalkannya kepada anak serta cucu mereka. Mengenai foto-foto atau mengambil video hanya sebagai dokumentasi dan hiburan yang akan menjadi kenang-kenangan. Jadi, tidak seharusnya direktur utama Candi Borobudur menggeneralisasi tujuan masyarakat berwisata ke Candi Borobudur hanya untuk berswafoto dan video saja. Bagaimana jika masyarakat yang memang ingin mempelajari relief-relief candi namun tidak memiliki uang sebesar Rp 750 ribu karena keadaan ekonomi yang tidak memadai.

Meskipun harga yang diberlakukan untuk pelajar hanya Rp 5.000 untuk menaiki Candi Borobudur tetapi kuota yang disediakan hanya 20 sampai 25 persen atau sekitar 200 sampai 300 pelajar. Diketahui bahwa total kuota pengunjung Candi Borobudur yang terbaru adalah 1.200 orang tetapi kuota yang disediakan untuk para pelajar hanya sedikit. Padahal direktur utama Candi Borobudur Edy Setijono menegaskan, tujuan kenaikan harga tiket ini bukan untuk tujuan komersial tetapi lebih mengedepankan pendidikan dengan memberikan kesempatan sebanyak mungkin untuk para pelajar di Indonesia. Tetapi, pernyataan Edy Setijono tersebut perlu untuk ditinjau kembali dengan melihat kuota untuk para pelajar yang terhitung cukup sedikit dibanding dengan kuota untuk wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara.

Dampak Rencana Kenaikan Harga Tiket

Alasan pemerintah dan direktur utama Candi Borobudur bersepakat untuk menaikkan harga tiket candi bagi siapapun yang ingin menaiki Candi Borobudur semata-mata untuk menjaga peninggalan bersejarah yang mulai mengikis dan mengalami kerusakan. Dengan menetapkan tarif Rp 750 ribu bagi siapapun yang ingin menaiki candi diharapkan hanya orang-orang tertentu saja yang memiliki kepentingan untuk menaiki candi. Selain itu, jasa tour guide akan lebih terpakai secara maksimal karena wisatawan yang menaiki Candi Borobudur diharuskan memakai jasa pemandu wisata atau tour guide.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun