Hakikat proses komunikasi lintas budaya sama dengan proses komunikasi lain, yakni suatu proses yang interaktif dan transaksional serta dinamis. Komunikasi lintas budaya yang interkatif adalah komunikasi yang dilakukan oleh komunikator dengan komunikan dalam dua arah/timbal balik (two way communication) namun masih berada pada tahap rendah (Wahlstrom, 1992). Komunikasi transaksional meliputi 3 unsur penting yakni;
(1) Keterlibatan emosional yang tinggi, yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan atas pertukaran pesan;
(2) Peristiwa komunikasi meliputi seri waktu, artinya berkaitan dengan masa lalu, kini dan yang akan datang; dan
(3) Partisipan dalam komunikasi antarbudaya menjalankan peran tertentu.
>Unsur-unsur
 1.    Komunikator dalam komunikasi lintas budaya adalah pihak yang meprakarsai komunikasi, artinya dia mengawali pengiriman pesan tertentu kepada pihak lain yang disebut komunikan.
2. Â Â Â Komunikan dalam komunikasi lintas budaya adalah pihak yang menerima pesan tertentu, dia menjadi tujuan atau sasaran komunikasi dari pihak lain (komunikator).
3. Â Â Â Pesan. Dalam proses komunikasi, pesan berisi pikiran, ide atau gagasan, perasaan yang dikirim oleh komunikator kepada komunikan dalam kata-kata verbal yang diucapkan atau ditulis, atau simbol non verbal.
4. Â Â Â Media merupakan tempat, saluran yang dilalui oleh pesan atau simbol yang dikirim melalui media tertulis misalnya surat, telegram. Juga media massa (cetak) seperti majalah, surat kabar, media massa elektronik.
5. Â Â Â Efek. Tujuan dan fungsi komunikasi, termasuk komunikasi antarbudaya, antara lain memberikan informasi, menjelaskan atau menguraikan tentang sesuatu, memberikan hiburan, memaksakan pendapat atau mengubah sikap komunikan.
6. Â Â Â Suasana. Setting of communication, yakni tempat (ruang, space) dan waktu (time) serta suasana (sosial, psikologis) dengan komunikasi lintas budaya berlangsung.