Oleh Amidi
Lazimnya, perilaku konsumen senantiasa menghendaki harga suatu produk yang lebih rendah dari harga normal atau dengan sebutan "murah". Tidak heran, kalau di pasar tradisional dimana penjual memberlakukan harga pasar, dan masih sering kita saksikan ada tawar menawar antara konsumen dan penjual, karena konsumen mau mendapatkan suatu produk dengan harga yang lebih rendah, namun bisa mencapai kepuasan maksimal.
Begitu juga dengan pasar modern, yang sudah menetapkan harga permanen tanpa tawar menawar dan biasanya harga tersebut sudah dilabel atau sudah tertera atau ditempel pada fisik produk atau ditempel pada etalase dimana produk tersebut diletakkan, konsumen pun berupaya agar mendapatkan harga yang lebih rendah atau diistilahkan harga miring.
Pada pasar modern, tidak dikenal dengan sistem tawar menawar, yang ada potongan harga, atau diskon atau dalam istilah marketing dikenal dengan "sale".Â
Nah, diskon yang dimaksud inilah yang diburu konsumen. Konsumen berlomba-lomba memburu diskon, begitu ada kabar atau informasi ada diskon di suatu pasar modern, di Mal, di supermarket, atau di tenant atau di toko-toko tertentu, dapat dipastikan akan diburu konsumen.
Produk diskon, tidak hanya diburu oleh konsumen yang tergolong kelas ekonomi menengah ke bawah saja, tetapi konsumen yang tergolong kelas menengah atas pun ikut memburu produk diskon.
Tidak heran, kalau pada unit bisnis, pada Mal, pada supermarket, pada tenant atau pada toko-toko yang menyediakan produk diskon atau pelaku bisnisnya memberikan diskon, maka di sana akan ramai dikunjungi konsumen, emak-emak, bapak-bapak, dan konsumen lainnya "tumplek" di sana.
Mengapa Dilakukan Diskon
Bila di simak, pelaku bisnis atau penjual memberikan diskon terhadap suatu produk, secara umum adalah untuk menggoda konsumen agar lebih banyak lagi berbelanja/membeli produk diskon, sehingga terjadi peningkatan volume penjualan.
Namun, bila dicermati, tidak hanya itu, pelaku bisnis atau penjual memberikan diskon terhadap suatu produk pun ada tujuan lain, yakni pelaku bisnis ingin menghabiskan stok lama untuk diganti dengan stok baru, pelaku bisnis akan menghabiskan produk/barangnya, karena akan pindah lokasi atau akan menutup unit bisnisnya, dan beberapa tujuan lainnya.
Kemudian pemberian diskon pun dilakukan pelaku bisnis, (jika produk tersebut berupa makanan) agar produk tersebut tidak keburu habis masa pakai/konsumsi (kedaluwarsa).
Selanjutnya bisa juga pemberian diskon tersebut, karena pelaku bisnis atau penjual baru membuka unit bisnisnya atau baru membuka toko, atau baru mau masuk pasar atau selaku pendatang baru. Untuk memancing atau mendorong konsumen berbelanja pada tokonya, ia memberikan diskon.