Langkah pengelolaan kembali sampah tersebut sangat memungkinkan dan mempunyai peluang besar di bulan Ramadhan ini, karena waktu dan aktivitas untuk makan/minum yang kita butuhkan tersebut bisa kita manfaatkan  yang untuk melakukan suatu aktivitas lain termasuk  pengelolaan kembali sampah yang ada.
Dari berbagai jenis sampah yang ada, terutama sampah plastik, misalnya botol air minum atau barang bekas dengan bahan dasar plastik, sebenarnya dapat diolah menjadi berbagai barang yang dapat digunakan kembali, seperti diolah untuk dijadikan pot  bunga, diolah untuk dijadikan botol kembali, diolah untuk dijadikan berbagai bentuk barang lainnya yang bernilai ekonomi.
Di bulan Ramadhan ini kita dapat mendorong kreativitas pengrajin sampah, dengan memanfaatkan waktu luang di siang hari. Pihak k yang berwenang, harus terus mendorong kreativitas pengrajin sampah dengan  menghimbau dan atau menitip himbauan pada institusi pendidikan, organisasi kemasyarakatan/sosial dan lainnya  agar pihak yang dihimbau  terdorong  untuk melakukan pengolahan kembali sampah yang kita produksi.
                                                       Â
Di bulan Ramadhan ini perlu diupayakan  menciptakan tenaga terampil baru yang akan mengelola kembali sampah menjadi barang bernilai ekonomi. Pihak yang berwenang agar dapat menciptakan tenaga terampil, seperti rekan kita yang ada di pulau Jawa yang  kreatif dan trampil, dengan jalan memberikan berbagai pelatihan, baik melalui balai latihan kerja maupun unit lainnya.
Kemudian perlu memberikan incentif (THR) kepada pengrajin atau kreator pengelola sampah, dan yang tidak kalah pentingnya adalah mendorong tenaga-tenaga trampil dalam pengelolaan sampah tersebut, agar produktivitas  mereka terus meningkat, tidak salah, kalau kita  memberikan incentif, bantuan modal, bantuan pemasaran dan bantuan  lainnya.
Hindari Mubazir!
Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah harus ada upaya menekan perbuatan mubazir, terlebih di bulan Ramadhan ini. Jika masing-masing individu anak negeri ini bisa menekan tindakan mubazir, terutama dalam hal makanan/minuman, maka dapat dipastikan akan dapat menekan volume sampah atau diet sampah yang kita harapkan tersebut.
Untuk menekan volume sampah makanan/minuman  tersebut, di bulan Ramadhan ini kita mutlak  harus dapat menekan tingkat ke-mubazir-an yang sering kita lakukan, di  sepanjang bulan Ramadhan.
Tindakan yang mendorong rasa emosi yang berlebihan dalam menyantap makanan/minuman  sedapat mungkin harus dihindari. Makan/minum-lah sesuai dengan volume yang di butuhkan tubuh kita. Tidak salah, kalau kita mengambil makanan tersebut sedikit demi sedikit, tinggal menambah, jika masih dirasakan perut belum penuh/kenyang.
Jika kita makan/minum di luar rumah, di hotel, di restoran, di rumah makan atau tempat makan/minum  lainnya, pesan-lah makanan sesuai dengan volume yang kita butuhkan,  jika nanti masih terasa kurang, tinggal memesan kembali untuk meminta tambahan. Gunakan  "wadah khusus untuk tambahan", misalnya;  piring kecil berisi nasi untuk tambahan, dan jenis makanan yang lain menyesuaikan .
Kemudian, ke-mubazir-an yang sering kita lakukan dalam hal makan/minum tersebut di bulan Ramadhan ini, karena kita lebih mengedepankan "hawa nafsu", jauh sebelum tibanya berpuka puasa, kalau bisa semua makanan/minuman mau kita sedikan atau mau kita beli semua, sehingga meja makan penuh dengan makanan/minuman. Eh! Pada saat tiba waktu berbuka, tidak semua makanan/minuman yang tersedia atau di beli  tersebut dimakan semua, sehingga berpeluang untuk menciptakan ke-mubazir-an tersebut.